Jawa Pos

Pengungsi Dihajar Suhu di Bawah 0º C

-

BELGRADE – Perjalanan para imigran mencari kehidupan yang lebih baik di Benua Biru bakal lebih berat. Sebab, saat ini musim dingin tiba hampir di seluruh wilayah Eropa. Temperatur udara bahkan di bawah titik nol derajat Celsius. Kondisi itu membuat banyak imigran sakit. Terlebih, mayoritas imigran melakukan perjalanan dengan berjalan kaki.

Di kamp-kamp pengungsi di wilayah Balkan, temperatur udara bahkan mencapai minus 11 derajat Celsius. Para imigran ditawari bantuan medis, baju hangat, dan juga makanan di perbatasan antara Serbia dan Macedonia hingga ke Kroasia. Organisasi Dokter Lintas Batas dan Korporasi Medis Internasio­nal (IMC) mengungkap­kan bahwa mayoritas imigran mengalami masalah pernapasan. Misalnya, bronkitis dan flu.

’’Minggu lalu, ketika temperatur turun, kami merawat 50–60 orang per hari. Hampir semua mengalami masalah pernapasan karena udara yang dingin,’’ ujar pemimpin tim IMC Sanja Djurica.

Pihak IMC membuat klinik sementara di stasiun kereta api di Kota Sid, Serbia. Menurut dia, banyak pengungsi yang tidak mau dirawat dan sengaja tidak pergi ke klinik karena ingin terus bergerak. Mereka takut perbatasan akan ditutup dan mereka telantar.

Keluarga Al-Maari adalah contoh pengungsi yang dirawat di klinik IMC. Mereka melakukan perjalanan dari Syria ke Jerman tiga minggu lalu. Sejak itu, mereka selalu berada di jalanan.

’’Kami dalam perjalanan menuju kematian. Kami yang de- wasa bisa bertahan. Tetapi, saya mengkhawat­irkan anak-anak. Udaranya dingin, penyakit, dan juga kelaparan,’’ ujar Iyad alMaari, paman Mohammad.

Di sisi lain, 18 pencari suaka yang telah diterima di Jerman menjadi pelaku pemerkosaa­n pada malam perayaan tahun baru di Kota Cologne. Kanselir Merkel menegaskan bahwa para pelaku pemerkosaa­n akan dideportas­i dan penerimaan imigran bakal dibatasi. (AFP/BBC/sha/c4/ami)

 ?? AFP ?? CARI PERLINDUNG­AN: Pengungsi Syria menggendon­g anaknya yang kelelahan berjalan. Musim dingin membuat sebagian imigran sakit.
AFP CARI PERLINDUNG­AN: Pengungsi Syria menggendon­g anaknya yang kelelahan berjalan. Musim dingin membuat sebagian imigran sakit.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia