Pipa TBBM Terbakar, Dua Pekerja Luka
TUBAN – Salah satu pipa penyaluran tangki terminal bahan bakar minyak (TBBM) di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, terbakar Kamis malam lalu (7/1). Dalam insiden itu, dua pekerja terluka. Mereka adalah Sunardi dan Sunarko. Saat ini keduanya masih dirawat di RSUD dr R Koesma Tuban. Selama kebakaran, pengisian BBM ke truk tangki terhenti untuk sementara.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Tuban, kobaran api yang terjadi sekitar pukul 22.30 tersebut mencapai ketinggian 4–5 meter. Posisi pipa yang terbakar berada di timur area TBBM. Terbakarnya pipa itu terancam menjalar ke tangki yang berisi BBM. Sebab, titik api dengan tangki hanya berjarak sekitar 50 meter.
Sedikitnya empat mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan ke lokasi. Satu unit berada di sisi utara titik api dan berjarak sekitar 50 meter. Yang lain berada di selatan. Upaya pemadaman juga melibatkan mobil damkar khusus yang menggunakan bahan sejenis busa.
Sekitar lima menit kemudian, api sempat dipadamkan. Namun, tak lama berselang, api kembali berkobar. Amuk si jago merah baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.00. Selama pemadaman, belasan mobil tangki BBM dievakuasi ke luar area tersebut.
Karena lokasi sekeliling TBBM dipagar, warga sekitar tidak bisa mendekat untuk membantu pemadaman. Untuk memotret pipa yang terbakar, koran ini harus mencari titik terdekat di sisi timur area TBBM. Karena terhalang pagar dan tangki, pemotretan baru bisa dilakukan dari atas pohon.
Belum diketahui pasti penyebab utama terbakarnya pipa penyaluran TBBM tersebut. ”Saat terbakar, sambungan pipa sedang dalam perbaikan,” ujar sumber internal TBBM yang meminta identitasnya dirahasiakan. Perbaikan itu dilakukan untuk menormalkan sambungan cabang pipa yang beberapa hari sebelumnya rusak.
Sementara itu, Area Manager Communication and Relations Pertamina Marketing Operation Region V Heppy Wulansari menjelaskan, kebakaran tersebut tidak berdampak pada kegiatan operasional TBBM. ”Penyaluran BBM ke SPBU juga berjalan normal. Penyaluran juga sudah dimulai sejak pukul 03.00 tadi,” ujar dia kemarin.
Berdasar informasi, kata Heppy, yang terbakar adalah area pipa dan bukan pipa penyalur. ”Kalau pipa yang terbakar, otomatis tidak bisa beroperasi. Tetapi, kali ini operasi tetap berjalan,” terangnya.
Saat ditanya tentang penyebab kebakaran tersebut, Heppy menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu perkembangan hasil penyelidikan. ”Kami belum tahu dan masih menunggu,” kata dia. (can/zak/ds/c9/dwi)