Jawa Pos

Gerah, Jokowi Tunda Reshuffle

JK dan Megawati Bertemu Diam-Diam

-

JAKARTA – Isu reshuffle atau perombakan kabinet jilid II terus bergulir liar. Kemarin siang Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan pertemuan ”diam-diam” dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopu­tri. Pertemuan itu pun langsung ditengarai sebagai uapaya untuk membicarak­an reshuffle kabinet.

Namun, JK meminta masyarakat tidak selalu mengaitkan kegiatan presiden dan wakil presiden dengan reshuffle. Termasuk pertemuann­ya dengan Megawati. Dia membantah pertemuan tersebut merupakan sinyal reshuffle bakal dilakukan dalam waktu dekat. ”Tidak ada soal itu ( reshuffle, Red),” ujarnya di Kantor Wakil Presiden kemarin (8/1).

JK dan Jokowi memang sempat bertemu dengan Megawati yang datang ke Istana Negara saat pelantikan Djoko Setiadi sebagai kepala Lembaga Sandi Negara. Namun, setelah itu, JK kembali bertemu Mega di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut luput dari pantauan awak media karena JK pergi tanpa dikawal rombongan Paspampres lengkap yang biasa mendamping­i, melainkan hanya dikawal dua mobil Kijang Innova.

JK menepis pertemuan empat mata dengan Megawati tersebut untuk membahas pergantian menteri. Dia mengaku hanya bersilatur­ahmi biasa dan tidak membahas masalah reshuffle maupun dualisme Partai Golkar. Menurut dia, Mega hanya berpesan agar pemerintah terus menjaga stabilitas politik sehingga ekonomi bisa berjalan baik. ”Sekalian saya minta oleholeh dari Amerika (karena Mega baru liburan dari AS, Red),” selorohnya.

Meski mengaku reshuffle dibutuhkan untuk meningkatk­an kinerja kabinet, JK mengatakan, waktu maupun personelny­a merupakan hak prerogatif presiden. Karena itu, pertemuann­ya dengan Megawati tidak dalam rangka membahas reshuffle kabinet. ”Kalau reshuffle itu (haknya) Pak Jokowi,” katanya.

Isu reshuffle kabinet memang sudah lama bergulir atau sejak Desember 2015. Kabar awal, reshuffle memang bakal dilakukan pada awal atau pertengaha­n Januari 2016. Namun, makin liarnya isu reshuffle –termasuk beredarnya nama-nama calon menteri hingga pernyataan­pernyataan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) diperkirak­an membuat Jokowi gerah.

Karena itu, informasi yang dihimpun Jawa Pos menyatakan, reshuffle akan ditunda agar isunya mereda. Rencananya reshuffle baru dilakukan sekitar pertengaha­n Februari.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bahwa istana mulai risi dengan berbagai isu perombakan kabinet. Dia menegaskan, istana tidak akan terpengaru­h dengan berbagai rumor tersebut. ”Rumorrumor itu yang membuat ya orang yang kepengin jadi menteri. Tapi, biasanya yang begitu itu (justru) nggak pernah kesampaian, dijamin lah,” sindir Pramono di kompleks istana kepresiden­an, Jakarta, kemarin.

Bukan hanya formasi, rumor tentang pelaksanaa­n reshuffle juga tersebar luas di masyarakat melalui sejumlah media sosial. Di antaranya, soal perombakan kabinet yang akan dilakukan sebelum 15 Januari 2016. ”Siapa yang menyebarka­n rumor itu nggak penting, istana tidak bergantung pada rumor,” katanya.

Hingga kemarin, Jokowi tetap menegaskan tidak bisa didikte-dikte maupun didesak-desak soal reshuffle. Karena itu, saat ditanya soal kabar bahwa reshuffle akan dilakukan dalam waktu dekat, dia menjawab bisa dilakukan kapan saja. ’’Bisa bulan satu, bulan dua, bulan tiga, dan seterusnya,’’ ujarnya di Istana Negara tadi malam (8/1). (owi/dyn/c10/end)

 ?? AGUS WAHYUDI/JAWA POS ?? AKRAB: Wapres Jusuf Kalla berbincang dengan Megawati Soekarnopu­tri sebelum pelantikan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Djoko Setiadi di Istana Negara kemarin.
AGUS WAHYUDI/JAWA POS AKRAB: Wapres Jusuf Kalla berbincang dengan Megawati Soekarnopu­tri sebelum pelantikan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Djoko Setiadi di Istana Negara kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia