Operasi Selesai, Santoso Cs Masih Bebas
Eks Ketua JI Anggap Polisi Tak Serius
JAKARTA – Operasi Camar Maleo IV untuk mengejar kelompok teroris pendukung ISIS, Santoso cs, di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), berakhir hari ini (9/1). Namun, hingga saat ini kelompok Santoso yang diprediksi lebih dari 30 orang tersebut belum juga tertangkap. Padahal, Operasi Camar Maleo IV melibatkan sekitar seribu personel gabungan Polri dan TNI.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, kelanjutan operasi pengejaran Santoso cs telah dibahas secara mendalam oleh kalangan internal Polri. Hasilnya, sudah ada gambaran tentang langkah yang harus ditempuh. ”Alternatifnya, setelah ini melanjutkan operasi dengan pengetatan,” kata Badrodin di Mabes Polri kemarin (8/1).
Pengetatan itu bisa dilakukan dengan menambah jumlah personel untuk penguatan. Juga, menambah kemampuan personel yang mengejar. ” Yang jelas, kekuatan tim pengejar Santoso harus ditambah,” ujarnya.
Dia menuturkan, evaluasi untuk operasi pengejaran juga telah dilakukan. Selama setahun ini, sekitar 28 anggota kelompok teroris Santoso yang telah ditangkap. Di antaranya, dua orang yang termasuk pimpinan dalam kelompok Santoso cs. ”Sebenarnya sudah ada hasil, tapi belum maksimal karena belum menyentuh target utama, Santoso,” terangnya.
Namun, ada sejumlah hal yang mengkhawatirkan dalam pengejaran Santoso cs. Terutama terkait dengan kepastian apakah kelompok itu akan berhenti bila pimpinannya tertangkap. ”Kalau Santoso tertangkap, apakah yang lain berhenti? Saya kira tidak juga. Bisa jadi malah muncul Santoso yang lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI) Abu Tholut mengatakan, sebenarnya bila dibandingkan dengan kekuatan militer, Polri dan TNI, kekuatan kelompok Santoso itu sangat tidak sebanding. ”Polri dan TNI jauh memiliki keunggulan secara skill dan peralatan jika dibandingkan dengan Santoso cs,” ucap dia.
Selain itu, lanjut dia, jumlah personel mereka sangat timpang. Santoso cs hanya berjumlah puluhan orang bila dibandingkan dengan personel Polri yang mencapai ribuan hingga ratusan ribu. ”Dengan perbandingan seperti itu, mengapa Santoso cs tidak tertangkap? Itu perlu dipertanyakan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kejanggalan semacam itulah yang membuat semua pihak bertanya, apakah ada keseriusan untuk menangkap Santoso cs. ”Saya sebagai mantan kombatan juga ragu dengan semua ini,” tuturnya.( idr/c11/agm)