Misi Penyelamatan Muka
PP PBSI Tetapkan Lima Target Besar
JAKARTA – PP PBSI sudah menetapkan lima target raksasa pada 2016. Paling penting tentu saja mendapatkan emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Bulu tangkis Indonesia sempat berada di titik terendah pada 2012. Ketika itu, Merah Putih yang selalu meraih emas sejak Olimpiade Barcelona 1992 gagal total di Olimpiade London. Jangankan mendulang emas, bulu tangkis Indonesia tidak menyumbangkan satu keping pun medali. Jadi, tahun 2016 bagi PBSI adalah tahun besar.
Sekretaris Jenderal PP PBSI Anton Subowo mengungkapkan, target yang sudah dipancangkan harus direalisasikan. Intinya, bulu tangkis Indonesia yang sempat nyungsep harus bangkit lagi. ’’Sasaran yang sudah kami siapkan tetap kami pantau untuk bisa diwujudkan atlet pelatnas,’’ kata Anton.
Selain Olimpiade, pebulu tangkis nasional dituntut berprestasi di ajang-ajang besar seperti All England, Piala Thomas-Uber, dan event-event superseries premier. Selain itu, PP PBSI akan melakukan regenerasi pemain di level junior. Turnamen junior lokal digalakkan untuk menjaring bibit-bibit berkualitas.
Misi besar pertama dimulai pada kualifikasi Piala Thomas dan Uber di Hyderabad, India, pada 15–21 Februari mendatang. Sebab, dua raksasa Asia, Tiongkok dan Jepang, juga ikut ambil bagian. Tujuannya adalah menabung poin untuk Olimpiade.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky menyatakan, timnya bakal mewaspadai kehadiran Tiongkok dan Jepang. Sebab, dua negara itu menjadi ancaman sangat serius bagi pebulu tangkis Indonesia untuk menambah pundipundi poin.
Dalam kualifikasi Piala Thomas dan Uber mendatang, poin maksimal yang bisa didapatkan mencapai 8.000 poin. ’’Keberadaan mereka tentu bisa jadi penghalang,’’ ujarnya.
Sebelum kualifikasi tersebut berlangsung, sejumlah pebulu tangkis Indonesia juga dijadwalkan turun di ajang prix gold seperti Malaysia Masters di Penang, Malaysia, pada 19–24 Januari. Lalu, pada 26–31 “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang”.
(Mazmur 23:1-2)
Kami Yang Mengasihi : Oei Jan Hee (†) Mama: Po Ing Jiok
Istri: Lanny Sindhawati Anak: Menantu: -Titien Widjaja -Tikno Santoso -Soendoro Widjaja -Helen Arifianti -Aylie Widjaja -Freddy Gunawinata -Liana Widjaja -Soebroto -Evy Widjaja,DRG.SpORT -Jonathan Mesach,DRG, SpKG Cucu: Dewi Santoso, Anon F.Santoso, Elisa S.Widjaja, Andrew Widjaja, Anthony J.Widjaja, Toby Lau, Finnix Lau, Shannon SHI, Nicholas SHI, Kathleen N.Mesach, Joline E.Mesach, Joey N.Mesach Saudara: Saudara Ipar: -Santoso Wijaya -Yenny Wijaya -Indarto Widjaja -Lucia Linawati Hidajat -Sri Wahyuni Setyawati -Gumono Gunosewoyo (†) -Bambang Wijaya (†) -Elizabeth Yuliawati -Oei Khing Sui (†) - ---Andy Putra Wijaya -Joanna Hiew -Stephen Widjaja -Linda Pangestu
Beserta segenap Keluarga
Papa: Telah meninggal dunia dengan tenang p a d a hari Kamis tanggal 7 Januari 2016 pk. 08:00 WIB. Anak, Suami, Papa, Papa Mertua, Engkong, Wakong, Saudara & Ipar kami yang tercinta :
Dalam usia: 68 tahun Jenasah akan dimakamkan di TAMAN MAKAM ASRI ABADI Lawang. Berangkat dari Tempat Persemayaman J e n a s a h Yayasan Adi Jasa VIP : J- K Jl. Demak 90-92 Surabaya, pada hari Selasa tanggal 12 Januari 2016 pk. 08:00 WIB. Januari, atlet Indonesia melanjutkan kiprahnya di Syed Modi International Badminton Championships di India.
Ganda putra nomor satu Indonesia M. Ahsan/Hendra Se- tiawan masih akan menjadi tumpuan di tim Thomas Indonesia. Mereka tidak turun di dua ajang pemanasan tersebut. Meski begitu, Hendra menyebut mesin harus panas sejak awal tahun. ’’Awal tahun ini memang kami langsung di- push untuk bisa tampil lebih baik,’’ katanya.
Ahsan/Hendra memang menjadi oase prestasi bulu tangkis Indonesia sepanjang 2015. Tercatat dua kali mereka menyelamatkan muka Indonesia di dua ajang bergengsi, Kejuaraan Dunia dan Superseries Masters Finals.
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi sudah menyiapkan strategi terbaik buat anak didiknya. Selain Ahsan/Hendra, tim Piala Thomas Indonesia akan diperkuat dua ganda putra lainnya, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Rian Agung Saputro/Berry Angriawan.
’’Ahsan/Hendra sudah punya program sendiri, sedangkan Angga/Ricky dan Rian/Berry akan kami turunkan di dua ajang pemanasan GP Gold, Malaysia dan India,’’ ucap pria yang akrab disapa Herry IP itu.
Herry memberikan tekanan kepada Ahsan/Hendra untuk bisa lebih konsisten dalam setiap turnamen, terutama di ajangajang besar. (nap/c17/nur)