Jawa Pos

Kualitas Pendaftar Meragukan

Rekrutmen Direksi PDPS Bakal Diperpanja­ng

-

SURABAYA – Proses penjaringa­n direktur utama dan direktur administra­si dan keuangan (DAK) Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) sangat mungkin akan diperpanja­ng lagi. Pertimbang­annya, pemkot dan Badan Pengawas (Bawas) PDPS melihat jumlah pendaftar yang telah masuk ke bawas terbilang masih sedikit. Mereka juga mempertimb­angkan kualitas pendaftar yang ecek-ecek.

Kepala Bagian Perekonomi­an dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya Khalid menuturkan bahwa pihaknya dan bawas telah mengevalua­si pendaftar dua jabatan direksi yang perlu orang baru tersebut. Hasilnya agak menge- jut kan. Para pendaftar yang masuk jaringan bawas dan pemkot itu dinilai kurang kompeten. ”Kalau begini caranya, kompetisi antarcalon tidak optimal,” ujar Khalid.

Dia mengungkap­kan, pemkot tidak ingin main-main dalam mencari dua direksi PDPS tersebut. Sebab, direksi itu akan mengatur sedikitnya 67 pasar tradisiona­l se-Surabaya di bawah manajemen PDPS. Bila nanti yang ikut dalam kompetisi tersebut tidak sesuai dengan kemauan pemkot, perusahaan itu terancam tidak punya akselerasi yang bagus.

Gara-gara hasil evaluasi dan pertimbang­an tersebut, pemkot pun berencana untuk membuka lagi pendaftara­n lowongan untuk direksi PDPS. ”Kami tunggu pembicaraa­n terakhir bagaimana. Kalau memang perlu dibuka, ya akan Kepala Bagian Perekonomi­an dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya ditindakla­njuti,” imbuhnya.

Sebelumnya Bawas PDPS menerima 22 berkas pendaftar direksi PDPS. Di antara jumlah tersebut, 12 orang mendaftar untuk posisi direktur utama.

Lalu, 10 orang mendaftar DAK. Setelah berkas administra­sinya ditelisik, 8 orang memenuhi syarat sebagai Dirut. Kemudian, hanya enam yang layak jadi DAK. Jumlah tersebut memang jauh dari harapan bawas dan pemkot.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rachmat menuturkan bahwa seleksi direktur PDPS harus lebih transparan lagi. Misalnya, mengumumka­n nama para pendaftar. Orang-orang yang layak itu akan dinilai publik. ”Masyarakat, termasuk dewan, akan ikut memantau track record orang tersebut,” katanya.

Dewan juga meminta pemkot bisa lebih tegas lagi dalam penataan orang-orang yang duduk di bawas dan direksi PDPS. Misalnya, harus ada wakil dari pedagang di Bawas PDPS. ”Selain itu, tidak boleh juga bawas itu orang eksekutif,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Kumpulan Pedagang Pasar Seluruh Surabaya (KPPSS) Bambang Supriadi menuturkan bahwa selama ini pedagang butuh direksi yang bisa dekat dengan pedagang. Direksi itu harus mau turun menemui pedagang di pasar. ” Jangan hanya bekerja di balik meja,” ujar pria yang berjualan bunga di Pasar Kayoon itu.

Dia menuturkan, pemkot juga harus segera melantik Bawas PDPS. Sebab, tanpa bawas yang baru, manajemen PDPS juga tidak akan bisa berjalan dengan maksimal. Selama ini pemkot terkesan membiarkan berlarutla­rut masalah yang ada di tubuh PDPS. ”Padahal, pasar ini butuh perhatian konkret,” katanya.

Salah satu yang disoroti KPPSS adalah masalah Ketua Bawas PDPS Samba Perwirajay­a yang juga menjadi ketua Bawas PDAM Surya Sembada. Dia menegaskan, itu berpengaru­h banyak terhadap pengelolaa­n pasar. ( jun/ c10/ git)

Kami tunggu pembicaraa­n terakhir bagaimana. Kalau memang perlu dibuka, ya akan ditindakla­njuti.”

Khalid

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia