Pemasukan Daerah dari Sektor Gas Masih Minim
PD Aneka Usaha Hanya Ditarget Rp 800 Juta
SIDOARJO – Kontribusi badan usaha milik daerah (BUMD) terhadap pendapatan asli daerah (PAD) masih minim. Salah satu yang disoroti adalah PD Aneka Usaha. Perusahaan pelat merah itu hanya ditarget menyumbang Rp 800 juta dalam struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sidoarjo tahun 2016.
Angka itu dinilai rendah karena PD Aneka Usaha mengelola tiga cabang bisnis. Yaitu, percetakan, properti, dan gas. ’’Seharusnya pemasukan untuk PAD cukup besar. Bukan hanya Rp 800 juta, itu kecil sekali. Masak dalam setahun hanya segitu,’’ sentil Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Emir Firdaus kemarin (8/1).
Yang paling menonjol tentu pendapatan dari sektor gas. Menurut Emir, ada beberapa perusahaan yang mengeksplorasi gas di Sidoarjo. Meski tidak tahu persisnya, Emir memperkirakan pendapatan dari gas saja seharusnya bisa lebih dari Rp 10 miliar.
Setiap perusahaan yang mengeksplorasi gas di Sidoarjo memang mempunyai kewajiban untuk menyerahkan sebagian gas yang dihasilkannya kepada pemkab melalui PD Aneka Usaha. Gas itu selanjutnya dapat dijual PD Aneka Usaha kepada konsumen. ’’Aneka Usaha jelas mendapatkan untung banyak,’’ kata politikus PAN tersebut.
Emir menyebutkan, selama ini PD Aneka Usaha cenderung tidak transparan. Pihaknya sudah beberapa kali meminta data pengelolaan gas, tetapi tidak pernah diserahkan. Padahal, data itu sangat penting bagi dewan. ’’Sampai sekarang kami tidak tahu pasti pendapatan dari gas. Kami hanya dapat informasi yang tidak lengkap,’’ ucap Emir.
Selain gas, saat ini Aneka Usaha mengelola gedung milik Pemkab Sidoarjo yang berada di Jalan Gajah Mada. Dulu, pemkab bekerja sama dengan Matahari Department Store untuk mengelola gedung itu. Kontraknya adalah build operate transfer (BOT) selama 20 tahun. Namun, perjanjian tersebut telah selesai.
Kini pengelolaan sepenuhnya dijalankan pemkab. Sedangkan pelaksanaannya diserahkan kepada PD Aneka Usaha. Meski sudah dikelola PD Aneka Usaha, Matahari masih tetap menyewa bangunan tersebut. Emir menyatakan, dengan mengelola bangunan di Kelurahan Jetis itu, Aneka Usaha semakin banyak mendapatkan keuntungan.
Direktur PD Aneka Usaha Amral Soegianto menyatakan, pihaknya sudah bekerja keras mengelola perusahaan daerah. Dia sudah menyetor PAD sesuai kemampuan perusahaan. Nilai Rp 800 juta bukanlah angka yang sedikit. ’’Kami kan baru saja mengelola gedung di Jalan Gajah Mada itu,’’ katanya.
Terkait dengan gas, Amral mengakui dirinya sudah beberapa kali diundang dewan. Dia menolak disebut tidak transparan. Namun, saat ditanya berapa perusahaan yang menyetor gas kepada PD Aneka Usaha, Amral enggan menjelaskan. Pria asal Malang itu juga belum bersedia menjelaskan seberapa besar pendapatan dari gas. (lum/c17/pri)