Bobot Ideal berkat Salad Buah

SURABAYA – Menjaga tubuh tetap proporsional bukan hal yang sulit dilakoni CEO National Hospital dr Hans Wijaya. Lima tahun lalu, berat badannya mencapai 86 kilogram. Namun, selama 3,5 tahun terakhir, berat badannya stabil di kisaran 61 kilogram.

Hans awalnya tidak berniat menurunkan berat badan. Namun, ketika itu dia harus selalu minum obat penurun tekanan darah lantaran tensinya mencapai 150. Karena itu, Hans memutuskan berdiet untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darahnya.

Metode diet karbo menjadi pilihannya. Asupan karbohidrat dia kurangi. Termasuk menu makan malam favoritnya, nasi goreng, yang dia ganti dengan salad buah buatan sang istri. ’’Awalnya, saya tidak bisa tidur nyenyak. Lama-lama saya mendoktrin diri harus bisa tidur meski hanya makan buah. Ternyata bisa,’’ terangnya.

Salad buatan Heni Desianti, istri Hans, kini menjadi menu favoritnya. Isinya berbagai macam buah kesukaan Hans. Di antaranya, leci, anggur, dan jeruk. Buah yang mengandung karbohidrat sehat seperti apel, semangka, dan beri tidak disajikan berbarengan. Untuk memberikan rasa gurih, topping salad menggunakan keju low-fat.

Untuk waktu makan yang lain, Hans mengurangi porsi nasi sehingga hanya memakan sebanyak lima sendok. Tambahan porsi buah dan sayur merupakan penggantinya. ’’Menurunkan porsi makan ternyata bisa menurunkan berat badan,’’ ungkap dokter lulusan Universitas Harvard tersebut.

Selain mengurangi porsi karbohidrat, Hans mengimbanginya dengan olahraga. Bersepeda menjadi favoritnya. Setiap pukul 04.30, Hans sudah menggenjot sepeda berkeliling kota sekaligus berangkat ke kantornya di kawasan Surabaya Barat. Pukul 07.00 biasanya dia telah sampai di kantor.

Beberapa kali dalam sepekan, Hans juga melakukan olahraga bersama dokter dan staf rumah sakit di klub sepeda, badminton, dan yoga. Setelah dia rutin melakukannya selama satu setengah tahun, badannya kini ramping. ’’Banyak yang pangling melihat saya,’’ katanya. (lyn/c14/noe)