Jawa Pos

BPPT Riset PLTP

-

JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan riset pengembang­an panas bumi untuk pembangkit­an energi di kawasan terpencil. Riset dilakukan dengan membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berkapasit­as 3 megawatt (mw) di Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bertugas memasok uap panas bumi dari Lapangan Kamojang ke pembangkit listrik yang dibangun dan dioperasik­an BPPT. ’’Kami tidak menjual uap. Ini sebagai bagian dari studi penerapan teknologi pemanfaata­n panas bumi untuk pembangkit skala kecil,’’ kata General Manager PGE Unit Kamojang Wawan Darmawan kemarin (21/2).

Uap panas bumi dari Lapangan Kamojang disalurkan ke pembangkit yang dibangun BPPT di wilayah kerja Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Kamojang. Listrik yang dihasilkan pembangkit BPPT juga belum dijual karena masih bersifat uji coba sehingga kapasitasn­ya masih terbatas.

Pembangkit listrik panas bumi milik BPPT memakai teknologi siklus biner dari Jerman. Teknologi itu dikabarkan memungkink­an uap panas bumi dari PGE diubah menjadi listrik berkapasit­as 500 kw dan air bersih. ’’Rencananya, BPPT mulai melakukan uji coba pembangkit pada Mei nanti,’’ jelas Wawan.

Kepala BPPT Unggul Priyanto menyatakan, panas bumi tepat digunakan karena ada potensinya di banyak daerah. PLTP skala kecil setidaknya bisa dimanfaatk­an untuk memenuhi kebutuhan listrik dasar. ’’PLTP skala kecil tidak pernah dibangun karena dinilai tidak ekonomis. Padahal, PLTP skala kecil bisa sangat bermanfaat bagi masyarakat kepulauan,’’ terangnya. (dim/c14/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia