Jawa Pos

Habiskan Rp 2,7 T di Meja Judi

William Yan Dicurigai Lakukan Pencucian Uang

-

WELLINGTON – Hobi berjudi William Yan membuat banyak pihak ternganga. Sepanjang 2001–2013 dia telah mempertaru­hkan uang senilai NZD 300 juta atau setara dengan Rp 2,7 triliun. Dalam salah satu permainan, Yan bahkan sempat menghabisk­an NZD 5 juta (Rp 44,6 miliar) hanya dalam hitungan 82 menit. Yan tidak melulu kalah. Sebab, dalam kurun waktu 12 tahun tersebut, dia memperoleh uang NZD 263 juta (Rp 2,3 triliun) dari kemenangan­nya berjudi. Jumlah tersebut murni hasil kemenangan­nya di luar uang yang dia pertaruhka­n. Kasus Yan itu mencuat setelah dokumen pengadilan yang diserahkan pihak kepolisian bocor kepada publik.

Kegilaan Yan dalam berjudi tersebut membuat kasino SkyCity, Auckland, Selandia Baru, curiga. Yan memang biasanya berjudi di VIP lounge Sky City. Mereka lantas melapor kepada pihak kepolisian terkait dengan transaksi mencurigak­an yang dilakukan Yan. Sebab, selama berjudi, ada pihak luar yang mentransfe­r sejumlah uang dengan nominal cukup besar ke rekening SkyCity. Sebagian uang itu kemudian dipakai berjudi dan sebagian lainnya digunakan untuk membeli barang-barang mewah.

Contohnya, ada transfer uang senilai NZD 2,3 juta (Rp 20,5 miliar) ke rekening istri Yan, yaitu Vienna You, dari dealer valuta asing. Istrinya lantas mendeposit­okan uang tersebut ke rekening milik SkyCity. Tiga puluh menit kemudian, Yan melakukan penarikan NZD 500 ribu (Rp 4,5 miliar) dalam bentuk tunai dan sebagian lainnya berbentuk chip judi.

Uang dan chip itu lalu diserahkan kepada agen perumahan yang sudah menunggu di dalam kasino. Yan membeli sebuah apartemen Kompleks Metropolis di lantai 35 dengan nomor 3505. Apartemen tersebut terhubung dengan penthouse miliknya di lokasi yang sama.

’’Melihat waktu transaksi ini, Yan tampaknya menggunaka­n rekening You untuk menerima uang, kemudian memfiltern­ya melalui SkyCity. Dia lalu menarik uang tunai untuk membeli apartemen 3505,’’ kata Sersan Detektif Auckland Keith Kay pada Sabtu (20/2).

Kay menuturkan bahwa uang itu memang didapatkan secara normal. Maka, Vienna You akan lebih mudah menarik uangnya secara langsung. Baik secara tunai maupun cek. Nah, uang tersebut bisa langsung dibayarkan kepada agen properti di Kompleks Metropolis. Alih-alih cara mudah itu, dia malah memilih mentransfe­r ke SkyCity lebih dulu.

’’Saya meyakini bahwa satu-satunya alasan yang logis untuk menjelaska­n cara pembayaran apartemen dengan proses rumit tersebut adalah dana yang digunakan berasal dari tindak kriminal yang dilakukan Yan dan dia bermaksud mencuci uang tersebut dan menyamarka­nnya sebagai kemenangan judi,’’ tegas Kay.

Transaksi mencurigak­an seperti itu kerap dilakukan Yan di SkyCity. Selain apartemen, dia membeli mobil-mobil mewah serta saham di perusahaan Mega sebesar 18,8 persen dan saham perusahaan-perusahaan lainnya.

Tahun lalu pihak kepolisian Selandia Baru akhirnya melakukan penyelidik­an mengenai pencucian uang yang dilakukan Yan. Yan diduga telah mencuri uang senilai USD 129 juta (Rp 1,7 triliun) saat masih menjabat pimpinan perusahaan farmasi di Tiongkok pada 2000. Agustus tahun lalu polisi menggeleda­h rumah Yan dan mengamanka­n aset-asetnya senilai USD 40 juta (Rp 538,5 miliar). Sejauh ini, belum ada tudingan kejahatan yang diarahkan kepada Yan. Proses peradilan juga belum dijadwalka­n. ’’Yan tidak melakukan kesalahan apa pun. Dia mendapatka­n uangnya dengan cara yang sah,’’ ujar David Jone, pengacara Yan. (NZ Herald/The Sydney Morning Herald/sha/c20/ami)

KOMUNIKASI BISNIS NASIONAL

 ?? CHANNEL NINE ?? ADA YANG TIDAK BERES: William Yan.
CHANNEL NINE ADA YANG TIDAK BERES: William Yan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia