Jawa Pos

Tiga Orang Utan Hangus

Akibat Kebakaran Lahan di Bontang Barat

-

BONTANG – Kebakaran lahan di Jalan Arif Rahman Hakim, Gang Makmur, RT 41, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu lalu (20/2) makan korban. Kemarin pagi (21/2), tiga orang utan ditemukan hangus.

Lokasinya berada di hutan yang berjarak sekitar 200 meter dari jalan raya. Jika dilihat posisinya, tiga bangkai primata bernama Latin itu diduga keluarga.

Mereka mati terpanggan­g dengan jarak antara satu dan lainnya hanya beberapa meter. Satu orang utan berusia belasan tahun, satunya berusia 6–7 tahun, dan satu lagi masih bayi. Ketiganya betina.

Orang utan borneo adalah bagian dari keluarga besar kera dan merupakan mamalia arboreal terbesar. Kera besar jenis itu hanya ada di Indonesia dan Malaysia.

Populasiny­a tinggal 54 ribu ekor di Kalimantan. Uniknya, kelompok kera besar tersebut memiliki kesamaan DNA hingga 97 persen dengan manusia sehingga rentan menularkan penyakit.

Yuliana, warga setempat, yang pertama mem- posting kejadian itu di media sosial (medsos). Melalui akun dia memposting lima foto orang utan yang kondisinya sudah terpanggan­g. Foto-foto tersebut di- posting Minggu sekitar pukul 09.04 Wita.

’’Kemarin sempat ketakutan apinya gede (besar) banget dari rumahku. Suami cuma sempat mengamanka­n odong-odong. Telepon pemadam. Alhamdulil­lah, apinya sudah padam. Pagi ini lihat lokasi bekas kebakaran menemukan tiga ekor orang utan mati kebakaran. Kasihannya. Sedih melihatnya.’’ Demikian komentar perempuan yang akrab disapa Yuli itu di akun pribadinya.

Yuli yang dikonfirma­si media ini mengaku mendengar percakapan seseorang yang berniat membakar lahan sehari sebelum kebakaran lahan. Sebab, ada orang utan yang bersarang di lokasi itu.

Namun, Yuli tak menyebutka­n nama lengkap. Dia hanya menyebut pria berinisial S yang membakar lahan.

’’ Terjadi kebakaran itu sekitar pukul 15.00 Wita kemarin (Sabtu, Red). Pemadam kebakaran juga sempat turun. Butuh waktu beberapa jam untuk memadamkan karena bukan hanya di lahan ini (tempat orang utan mati, Red). Kebakaran juga merembet ke lahan lain,’’ jelasnya.

Saat dikonfirma­si, pemilik lahan yang terbakar, Masliah, mengaku tidak tahu soal kebakaran tersebut. Dia mengatakan, lahan miliknya mempunyai luas 6 hektare. Itu peninggala­n mendiang suaminya. Dari 6 hektare tersebut, yang terbakar sekitar 2 hektare.

’’Saya tidak tahu ada kebakaran karena saat itu saya baru pulang kerja dari rumah keponakan. Sambil baring-baring, tiba-tiba tetangga teriak ada kebakaran,’’ jelasnya saat ditemui di rumahnya yang tak jauh dari lokasi kebakaran kemarin.

Komandan Regu Pasukan Mencegah Kebakaran (Danru PMK) BPBD Bontang Norman ketika dihubungi menerangka­n, pihaknya tidak mengetahui ada orang utan yang menjadi korban saat kebakaran lahan. ’’Saat kebakaran Sabtu, kami fokus memadamkan api. Kami tidak melihat adanya orang utan. Karena begitu lokasi kebakaran dinilai aman (api sudah padam, Red), kami langsung meninggalk­an lokasi kebakaran,’’ ujarnya.

Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Erly Sukrismant­o beserta jajarannya langsung menuju TKP. (*/yab/mga/hd/JPG/c19/diq)

 ?? FAHMI FAJRI/BONTANG POST ?? SIAPA TANGGUNG JAWAB?: Orang utan yang ditemukan tewas terbakar di eks kebakaran lahan di Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, Bontang, Kalimantan Timur, dikubur kemarin.
Pongo pygmaeus mono
Yulinya Hamid,
FAHMI FAJRI/BONTANG POST SIAPA TANGGUNG JAWAB?: Orang utan yang ditemukan tewas terbakar di eks kebakaran lahan di Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, Bontang, Kalimantan Timur, dikubur kemarin. Pongo pygmaeus mono Yulinya Hamid,

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia