Jawa Pos

Belum Temukan Sembilan ABK Kapal Azula

-

MERAUKE – Tiga di antara 12 awak KM Azula yang karam di perairan Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (13/2) pukul 19.00 WIT akhirnya ditemukan. Sayang, satu anak buah kapal (ABK), yaitu Anggit, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan jenazahnya sudah membusuk. Sementara itu, dua lainnya selamat, yaitu Amril dan Faisal.

Jenazah Anggit ditemukan di sekitar pesisir Distrik Tabonji atau di sekitar Pulau Kimaam, Kabupaten Merauke. Amril dan Faisal berhasil diselamatk­an nelayan di sekitar perairan Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke.

Tiga ABK KM Azulla yang telah ditemukan itu langsung dijemput dan dievakuasi dari Wanam ke Merauke dengan menggunaka­n pesawat oleh tim gabungan TNIAD, Polres Merauke, dan kantor SAR Merauke yang dipimpin Kabag Ops Polres Merauke Kompol Marthin Koagouw.

Dandim 1707/Merauke Letkol Inf I Made Alit Yudana kepada wartawan mengungkap­kan, KM Azula yang membawa bahan bangunan dari Surabaya, Jawa Timur, karam di sekitar perairan Bokap, Kabupaten Asmat, setelah menabrak karang yang dihantam ombak beberapa kali hingga kapal miring.

’’Jaraknya sekitar 30 mil dari Agats, ibu kota Kabupaten Asmat,’’ jelas Alit kemarin (21/2).

Saat mendapat informasi adanya kapal karam, tim SAR Asmat, menurut dia, beberapa kali berupaya bergerak ke sasaran. Namun, tim dihadang ombak dan badai besar sehingga memutuskan kembali.

’’Senin (15/2) tim baru bisa sampai ke lokasi. Namun, kapal sudah kosong dan tidak ada ABK. Karena keterbatas­an peralatan untuk melakukan pencarian, tim akhirnya kembali ke Agats melengkapi kelengkapa­n dan menambah personel dengan meminta bantuan ke TNI dan Polri,’’ jelasnya.

Setelah itu, pencarian dilakukan mulai Selasa (16/3) hingga Minggu (21/2). Namun, hasilnya nihil. ’’ Tapi, kami mendapatka­n informasi bahwa ada awak kapal karam yang ditemukan di sekitar Kimaam sehingga tadi pagi (kemarin, Red) tim menuju ke Wanam untuk mengevakua­si para korban,’’ ujarnya.

Dandim menyebutka­n, jenazah yang ditemukan tewas tersebut dipastikan salah seorang ABK KM Azula. Hal itu sesuai dengan pengakuan dua rekannya yang selamat setelah melihat ciri-ciri postur tubuh dan pakaian yang digunakan korban.

’’Jadi, bisa dipastikan 99 persen jenazah tersebut adalah Anggit, salah satu ABK KM Azula. Jenazahnya akan dikirim ke kampung halamannya untuk dimakamkan,’’ katanya.

Dengan ditemukann­ya tiga ABK KM Azula itu, sampai saat ini masih ada sembilan ABK yang keberadaan­nya belum diketahui. Sementara itu, dua ABK yang selamat, Amril dan Faisal, mengaku bisa selamat karena menggunaka­n batang nipa.

’’Kalau saya dengan Amril menggunaka­n satu batang nipa. Sedangkan teman saya yang ditemukan meninggal itu bersama 9 awak kapal lainnya menggunaka­n rakit,’’ ucap Faisal.

Dia menyebutka­n, awalnya seluruh awak naik ke atas rakit. Namun, saat sebatang nipa lewat, dia diajak Amril untuk naik ke atas batang nipa, sedangkan rekannya yang lain tetap di atas rakit. Setelah terapung selama sekitar 5 hari 5 malam di tengah laut, dua ABK itu diselamatk­an seorang nelayan pada Jumat (19/2) sekitar pukul 10.00 WIT. (ulo/nat/JPG/c15/diq)

 ?? RADAR SORONG/JPG ?? DARI SURABAYA: Kondisi Kapal Azula yang karam di perairan Kabupaten Asmat.
RADAR SORONG/JPG DARI SURABAYA: Kondisi Kapal Azula yang karam di perairan Kabupaten Asmat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia