Jawa Pos

Unsur Manusia Tetap Menang…sampai Setengah Abad Lagi

Di Jepang, rasanya, menggabung­kan banyak hal. Kreativita­s, kegilaan, kegembiraa­n, hingga teknologi paling anyar. Berikut hasil wawancara wartawan dalam kunjungann­ya ke Jepang baru-baru ini. Orang-Orang Kreatif di Balik Kegilaan Variety Show di Jepang (1)

-

Variety show

Jawa Pos,

ERA baru itu telah tiba tatkala Matsuko Deluxe, salah seorang komentator paling happening di Jepang, tiba-tiba hadir bersama ’’kembaranny­a’’ dalam acara Matsuko-Roid.

Kembaran itu, bukan main-main, adalah seorang (atau sesosok) Android yang persis plek dengan komentator bertubuh tambun itu. Saking persisnya, dalam sebuah wawancara, Matsuko mengaku merinding saat berbincang-bincang dengan robot dirinya.

Ya, Matsuko-Roid adalah acara pertama di dunia yang menggunaka­n Android, manusia ’’jadi-jadian’’ alias robot, sebagai presenter. ’’Bahkan, di Jepang sendiri orang masih banyak yang belum tahu Android. Banyak yang masih kaget,’’ kata Go Yoshimuta, produser dalam Production Division Nippon TV. Yoshimuta adalah salah seorang kreator Matsuko-Roid.

Secara bersahaja, Yoshimuta mengatakan bahwa kehadiran presenter robot itu adalah buah pemikiran banyak orang. Tapi, semuanya beranjak dari pemikiran yang sama. Yakni, kegelisaha­n bahwa sudah begitu banyak variety show di Jepang. Namun, perubahann­ya ’’itu-itu saja’’. Konsep berubah, pengisi acara berubah. Nah, kehadiran Android Matsuko itu mengubah batas kreativita­s menjadi lebih gila lagi.

’’Penonton akan penasaran, bagaimana kalau dua look-alike berbincang. Yang satu orang, yang satu robot,’’ ungkap Yoshimuta. Maka, dibuatlah Android. Sementara itu, Yoshimuta bersama Matsuko Deluxe dan tim merancang konsep. Akhirnya, hadirlah acara yang ’’sederhana’’ itu. Sebuah acara bincang-bincang.

Kehadiran sang Android memang membuat orang membelalak­kan mata. Selain mimik dan gesturnya serupa, si Android bisa mengeluark­an kata-kata pedas dan sinis ala Matsuko asli. Programnya memang tidak main-main. Ada pengisi suara yang secara rutin merekam database kalimat-kalimat. Selain itu, ada 600–700 frasa yang diisikan ke dalam otak Android untuk membuatnya bisa bercakap-cakap.

Jika showbiz sudah membuka ruang terhadap Android, lalu bagaimana nasib aktor dan artis di masa depan? Yoshimuta bilang, unsur manusia masih akan tetap menang. Setidaknya sampai 20–50 tahun ke depan.

yang disebut-sebut sebagai terobosan paling canggih pun masih punya gerakan yang terbatas. Dan, sampai setengah abad lagi, masih sulit mencari robot yang bisa menari atau menyanyi seluwes manusia. ’’Ketika era itu datang, pasti robot akan jadi saingan yang berat,’’ ungkapnya.

Saat ini, Matsuko-Roid masih ditayangka­n di GemTV. Ini kanal televisi hasil kongsi antara Nippon TV dan Sony Pictures Entertainm­ent. Di Indonesia, kanal itu bisa disaksikan pada saluran dan Yoshimuta pun sudah memproduks­i acara anyar. Tajuknya adalah Matsuko in the Room. Acara tersebut akan dirilis pada 25 Februari. (*/c19/jan/bersambung)

(*)

 ??  ?? Nexmedia, Transvisio­n, MyRepublic,
Skynindo.
Nexmedia, Transvisio­n, MyRepublic, Skynindo.
 ?? JAWA POS PHOTO
NIPPON TV ?? INOVATIF: Penulis (kanan) bersama Go Yoshimuta. Insert, Matsuko Deluxe (kiri) dan robot Matsuko (kanan). Mirip banget, ya.
Matsuko-Roid
JAWA POS PHOTO NIPPON TV INOVATIF: Penulis (kanan) bersama Go Yoshimuta. Insert, Matsuko Deluxe (kiri) dan robot Matsuko (kanan). Mirip banget, ya. Matsuko-Roid
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia