Satu Siswa Harus Kalahkan 25 Orang
Prodi Favorit Masih Tidak Bergeser
SURABAYA – Setiap perguruan tinggi negeri (PTN) memiliki program studi (prodi) primadona. Hal tersebut bisa dilihat dari daya saing dalam setiap jalur pendaftaran yang tersedia. Semakin banyak jumlah pendaftar dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN), semakin tinggi pula daya saing masuk ke prodi tersebut.
Salah satunya di Unair. Rektor Unair Prof Muhammad Nasih menjelaskan, prodi favorit setiap tahun hampir sama. Pada SNM PTN tahun lalu, dari kelompok ilmuilmu sosial (IIS), pendaftar terbanyak ada di jurusan manajemen, akuntansi, ilmu hukum, dan ilmu komunikasi. Dari kelompok matematika dan ilmu alam (MIA), terdapat pendidikan dokter, psikologi, dan kesehatan masyarakat.
”Daya saing di prodi-prodi tersebut sangat tinggi,” kata guru besar fakultas ekonomi dan bisnis tersebut. Dia mencontohkan prodi pendidikan dokter. Tahun lalu pada jalur SNM PTN, tingkat keketatan masuk prodi pendidikan dokter mencapai 1:25. Artinya, satu siswa harus mengalahkan minimal 25 siswa lain untuk lolos FK melalui SNM PTN.
Dengan begitu, pendaftar SNM PTN harus mampu membaca situasi sebelum memilih prodi. Apalagi, tahun ini kuota SNM PTN berkurang menjadi hanya 40 persen dari total kuota penerimaan mahasiswa baru di masing-masing PTN. Kalau kuota menurun, otomatis tingkat keketatan dalam pendaftaran SNM PTN ikut meningkat. Baik di prodi favorit maupun prodi lain. ”Kalau kemampuan memenuhi, ya boleh saja mendaftar. Tapi, perhatikan dengan cermat,” katanya.
Nasih memperkirakan, peminat tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. ”Kalaupun berbeda, ya tidak jauh-jauh dari sebelumnya,” ujarnya. Salah satu alasan utama pendaftar dalam menentukan pilihan prodi adalah jenjang karir setelah lulus.
Dia melanjutkan, pihaknya melakukan sedikit perubahan pada kuota penerimaan prodi. Hal tersebut juga berlaku di beberapa prodi favorit. Pada prodi manajemen, misalnya. ”Ada pengurangan kuota 20–30 mahasiswa,” tuturnya. Sebaliknya, kuota penerimaan bertambah pada prodi pendidikan dokter. Dari 220 mahasiswa tahun lalu menjadi 250 mahasiswa pada penerimaan tahun ini.
Wakil Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Yuni Sri Rahayu mengatakan, prodi favorit dari tahun ke tahun adalah pendidikan guru sekolah dasar (PGSD). Tingkat persaingannya bisa mencapai 1:25. Daya tampung prodi PGSD hanya 120 orang, namun pendaftarnya bisa mencapai 3–4 ribu orang. ”Ini dari tahun ke tahun tidak terkalahkan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Heru Setyawan mengatakan, kecenderungan siswa memilih program studi tidak bergeser dari tahun lalu. ”Mayoritas masih didominasi lima jurusan teratas,” jelasnya. Lima jurusan itu adalah teknik informatika, teknik industri, teknik sipil, teknik mesin, dan teknik kimia.
Peminat tertinggi ada pada prodi teknik informatika. Tahun lalu peminatnya mencapai 3.704 orang. Padahal, dari jumlah tersebut, kuota mahasiswa hanya 180 orang. ”Perkiraan 1:20 bagi setiap siswa,” jelasnya. (bri/puj/elo/c7/end)