Pelapor Kena Tipu Penelepon Gelap
KASUS pencurian yang dilakukan kawanan karyawan gudang yang ditangani Unit Jatanras Polrestabes Surabaya ternyata dimanfaatkan pelaku kejahatan lainnya. Pelapornya, Jan Kurniawan dari manajemen PT Logam Sejati, ditipu seseorang yang mengatasnamakan polisi. Penipu meminta uang Rp 25 juta.
”Saat kami meminta keterangan pelapor, dia bilang uang sudah ditransfer lewat rekening,” ujar Kanitjatanras Polrestabes Surabaya AKP Ade Warokah.
Mendengar cerita Jan, Ade langsung mengernyitkan dahi. Dia sama sekali tidak tahu dengan ucapan Jan. Setelah didalami, ternyata Jan ditipu orang tak bertanggung jawab. ”Saya suruh dia langsung buat laporan terpisah,” ucap Ade yang terlihat geram karena namanya dicatut penelepon tersebut.
Saat ini pihaknya sudah mendeteksi pelaku. Aktornya masih ada di dalam Kota Surabaya. Anak buah Ade mencari tahu dari rekening pelaku.
Jika melihat latar belakang pelaku, ada dua dugaan yang muncul. Pertama, pelaku kenal baik dengan Jan. Dia tahu Jan sedang berurusan dengan polisi.
Dugaan kedua, pelaku mengenal selukbeluk kepolisian. Bisa jadi ada oknum orang dalam yang memanfaatkan laporan kepolisian. Yang jelas, oknum tersebut punya akses untuk masuk memeriksa berkas-berkas polisi.
Dugaan itu muncul karena kasus tersebut belum pernah terekspos ke media sebelumnya. Sehingga pelakunya tidak bisa mendapat informasi dari sekadar membaca koran ataupun menonton TV.
Kasus seperti itu sebenarnya juga pernah terjadi. AKP I Made Dewa Yoga, Kanitjatanras sebelumnya, juga pernah menjadi sasaran pelaku kejahatan. Waktu itu ada seorang penipu yang meminta uang Rp 10 juta kepada keluarga pelaku kasus mi berformalin. Bedanya, waktu itu beritanya sudah beredar di berbagai media sehingga pelaku tahu dari media tersebut.
Ade pun berjanji menangani kasus itu secara serius. Sebab, kejahatan penipuan tersebut sudah mencoreng citra institusi Polri. ”Saya akan cari sampai dapat. Kami tindak tegas dia,” tandas polisi yang juga menggeluti olahraga judo itu. (did/c9/ady)