Jawa Pos

Hati-Hati Memilih Guru

-

SIDOARJO- Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri meminta masyarakat mewaspadai perkembang­an paham radikal atau aliran sesat. Termasuk fenomena LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgende­r). Salah satu upaya untuk membenteng­i hal itu adalah dengan tidak salah memilih guru.

’’Jangan ikut aliran sesat. Ngaji yang benar dan carilah guru yang ilmunya sambung dengan Nabi,” kata Gus Ali, panggilan akrab KH Agoes Ali Masyhuri.

Pesan itu disampaika­n Gus Ali saat memberikan pengajian di halaman rumah warga di Jalan Nangka II/81, Kelurahan Geluran, Kecamatan Taman, kemarin (21/2). Lebih dari 1.000 jamaah mendengark­an wejangan dari kiai yang juga pengurus PW NU Jatim itu. Terutama ibu-ibu.

Menurut Gus Ali, saat ini banyak orang yang bisa dijadikan guru. Banyak juga informasi dan ilmu yang bisa didapat dari berbagai sumber. Namun, sebaiknya para muslim dan muslimah yang hebat mencari guru yang tepat.

Yakni, guru yang ajarannya sama dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. ’’Tidak ditambah dan tidak dikurangi,’’ katanya.

Dia menegaskan, berguru tidak asal berguru. Selain mencari guru dengan benar, informasi yang diserap harus benar. Dibutuhkan kroscek informasi agar tidak salah dalam berbuat. Tidak boleh asal percaya. Dengan begitu, pengaruh gerakan radikal bisa dihalau. Sebab, lanjut Gus Ali, saat ini zaman sedang penuh fitnah. ”Di Jombang, misalnya. Masak orang banyak utang ngaku-ngaku Nabi,” jelasnya disusul dengan tawa.

Dalam kesempatan itu, Gus Ali juga menyampaik­an kerisauann­ya dengan fenomena LGBT yang sedang hangat dibahas. Dia mengimbau masyarakat memahami fitrah manusia bahwa menikah harus dengan lawan jenis. ”Jangan mengatasna­makan hak asasi untuk melegalkan perkawinan sejenis,” terangnya.

Suhanis, salah seorang peserta pengajian, menyatakan bahwa nasihat-nasihat Gus Ali selama ini sangat bermanfaat. Termasuk nasihat tentang keharusan perempuan untuk selalu bersikap lemah lembut dalam bersikap. Baik dalam menghadapi suami, anak, maupun masyarakat sekitar. ’’Cara penyampaia­n beliau juga sederhana dan sejuk,’’ katanya. Menurut Muhammad Marzuki, ketua RT 33 sekaligus ketua panitia acara, masyarakat membutuhka­n informasi yang benar. Harapannya, dalam keseharian mereka juga bertindak dengan benar. Terutama ibu-ibu yang menjadi tiang rumah tangga. ”Seusai acara ini, kami berharap keluarga masingmasi­ng semakin harmonis,” ujarnya. (uzi/c6/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia