Lawan lewat Uji Coba
Perhelatan kejuaraan olahraga School Games kian dekat. Sebelum genderang kompetisi ditabuh, beragam persiapan terus digeber tiap peserta. Persaingan pun diprediksi ketat.
multievent
SEKOLAH peserta School Games terus mempersiapkan diri. Pertaruhan nama sekolah membuat berbagai persiapan dilakukan secara total, tidak setengah-setengah. Salah satunya rutin melakukan uji coba dengan sekolah lain.
Uji coba menjadi sarana untuk mengukur kekuatan siswa sebelum turun pada pertandingan sesungguhnya. Selain itu, uji coba bisa menjadi strategi untuk membaca kekuatan lawan saat School Games berlangsung. ’’Uji coba menjadi rutinitas untuk mematangkan performa para siswa,’’ ujar Manajer SMKN 2 Buduran Yayan Eko Prasetyo.
Smenda –julukan SMKN 2 Buduran– tidak mau hanya menjadi penggembira dalam School Games. Sekolah kejuruan di Jalan Jenggolo, Siwalanpanji, Buduran, itu memasang target tinggi. Setiap cabang olahraga (cabor) yang diikuti diharapkan bisa membuahkan prestasi. ’’Kami punya banyak siswa yang potensial di bidang olahraga,’’ ungkapnya.
Untuk memenuhi target itu, kemampuan para siswa terus diasah agar siap bersaing melawan wakil dari sekolah lain. Misalnya, menambah durasi latihan. Jika biasanya hanya berlatih dua kali seminggu, kini siswa peserta School Games berlatih setiap hari. Dengan begitu, pelatih bisa lebih optimal dalam memberikan program latihan. ’’Ketika durasi latihan ditambah, pelatih bisa memberikan strategi lebih variatif kepada siswa,’’ ucapnya.
Pihaknya cukup percaya diri menyongsong kejuaraan School Games dengan persiapan yang sudah dijalani. Meski begitu, para siswa diharapkan tidak terlalu percaya diri, apalagi meremehkan lawan. Sebab, sekolah-sekolah peserta School Games yang lain pasti juga melakukan persiapan. ’’ Untuk target pasti ada, tapi itu masalah nanti. Saat ini yang sedang kita upayakan adalah para siswa bisa menang di setiap pertandingan,’’ jelasnya.
Selain persiapan fisik dan teknik, sekolah berusaha menempa mental juara para siswa. Sebab, hasil pertandingan akan banyak dipengaruhi mental peserta dalam menghadapi tekanan dari suporter lawan. ’’Berbagai upaya kita lakukan agar siswa bisa berprestasi pada School Games. Dua minggu sebelum pembukaan, masing-masing tim yang disiapkan diharapkan sudah ready,’’ paparnya.
Di bagian lain, persiapan intensif juga terus dilakukan SMAN 4 Sidoarjo. Setelah mendaftarkan diri menjadi peserta School Games, pihak guru langsung berkoordinasi untuk menentukan target pada kejuaraan. Berdasar target yang sudah dicanangkan, sekolah mempunyai pijakan dalam mempersiapkan siswa peserta School Games.
Pembina SMAN 4 Sidoarjo Yuli Prasetyo mengungkapkan, pihaknya cukup percaya diri pada cabor beregu yang dipertandingkan. Selama ini para siswa sudah sering menunjukkan prestasi saat berkompetisi. ’’Kesempatan kita untuk berprestasi ada pada cabor beregu. Misalnya, sepak bola, voli, basket, dan futsal,’’ jelasnya.
Kini Smanivda –julukan SMAN 4 Sidoarjo– juga semakin rutin melakukan uji coba. Dari uji coba tersebut, pelatih bisa menentukan komposisi pemain yang akan diturunkan pada School Games nanti. ’’Untuk mengukur kesiapan anak-anak, kita melakukan uji coba akhir-akhir ini,’’ tuturnya. (edi/c15/fal)