Didik ABK dengan Bantal Ngomong
GRESIK – Dengan bantal bisa ’’ ngomong’’, Oktrika Hadi Silvana pun menikmati profesinya sebagai guru anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Dia begitu cinta anak-anak. ’’Bantal itu menjadi trik untuk komunikasi dengan anak-anak,’’ ujar Rika, sapaan guru di SMP Negeri 4 Gresik tersebut.
Bantal ngomong itu tidak berbicara dalam arti sebenarnya. Rika memberikan tulisan tertentu di bantal tersebut sebagai ungkapan khusus. Misalnya, ABK menggunakan bantal bertulisan, ’’ I am autis, but I want to learn.’’ Atau, cukup nama saja.
Ide membuat bantal ngomong itu tercetus setelah Rika lima tahun mengabdi sebagai guru. ’’Dorongan besar memang berasal dari anak-anak,’’ ungkapnya. Sebelumnya, Rika membuat wadah ponsel, tas, dan sebagainya. Semua mengandung tulisan yang menjembatani komunikasi ABK dengan orang lain.
Setelah itu, Rika punya impian lain. Jika modal sudah terkumpul, dia ingin membuka bengkel kerja. Sebuah pusat pelatihan bagi para ABK. Sebab, tidak banyak perusahaan yang mau mempekerjakan ABK. Padahal, mereka telah lulus sekolah dan memiliki ijazah. ’’Mereka butuh bekal keahlian untuk jadi manusia yang juga diperhitungkan pada masa depan,’’ terangnya. (ndi/c14/roz)