Jawa Pos

Pengungsi Kecil Asha Tetap Dikembalik­an ke Nauru

-

SYDNEY – Dukungan dari berbagai pihak tidak mampu menahan Asha, 1, tetap tinggal di Australia. Bayi pengungsi asal Nepal itu harus kembali ke kamp pengungsia­n di Nauru. Pemerintah Australia kemarin (22/2) memastikan bahwa tidak ada pengecuali­an bagi Asha.

’’Kami tidak akan mengizinka­n para pelaku perdaganga­n manusia memperoleh kesan, jika mendapat perawatan kesehatan di rumah sakit Australia, pengungsi bisa menjadi warga Australia dengan cara itu,’’ ujar Menteri Imigrasi Peter Dutton.

Asha memang sebelumnya berada di Nauru. Dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Anak Lady Cilento, Brisbane, setelah tersiram air panas saat berada di kamp pengungsia­n. Dokter-dokter di rumah sakit tersebut sudah meminta agar Asha tetap tinggal di rumah sakit hingga ada rumah layak huni untuk menampungn­ya. Namun, permintaan itu tidak digubris. ’’Ini sudah sangat jelas. Ketika bantuan perawatan medis telah diberikan dan masalah terselesai­kan, mereka akan dikembalik­an ke Nauru,’’ tegas Dutton.

Saat ini Asha sudah keluar dari rumah sakit. Dia telah dipindahka­n ke area kamp detensi bersama orang tuanya. Kamp tersebut biasanya dipakai bagi para pencari suaka untuk menunggu proses aplikasi sebagai pengungsi. Petugas imigrasi akan memonitor Asha dan keluargany­a. Pergerakan mereka juga dibatasi. Dari sini nanti Asha dan orang tuanya dikirim ke Nauru.

Pengacara Pusat Hukum HAM Daniel Webb menjelaska­n, pemerintah memindahka­n Asha secara diam-diam pada pukul 04.00 ke lokasi yang dirahasiak­an. Pengacara keluarga Asha itu baru bisa menghubung­i orang tua Asha kemarin petang. (AFP/BBC/sha/c14/ami)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia