Tiga Sungai Meluap, 10 Kelurahan Terendam
Di Kejayan, Seorang Warga Tewas Terseret Arus Deras
PASURUAN – Banjir parah kembali melanda kawasan Pasuruan. Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu sore (21/2) hingga malam membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Ribuan rumah dan jalur pantura kembali tergenang. Di Kejayan, Kabupaten Pasuruan, seorang tewas karena terseret arus sungai yang deras.
Banjir mulai menggenangi Kota Pasuruan sekitar pukul 20.00. Bahkan, genangan kali ini lebih parah ketimbang banjir sehari sebelumnya. Sedikitnya, sepuluh kelurahan di tiga kecamatan yang berada di Kota Pasuruan terendam banjir. Sepuluh kelurahan itu terutama dilalui tiga sungai besar, yakni Sungai Gembong, Petung, dan Welang.
Tiga sungai tersebut meluap hampir dalam kurun waktu bersamaan. Luapan terparah terjadi pada Sungai Welang. Akibatnya, sedikitnya 1.000 rumah terendam. Banjir juga kembali menggenangi Jalan Raya Kraton selama empat jam.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bromo, banjir luapan Sungai Welang terjadi pukul 20.00. Tidak pelak, warga yang rumahnya tergenang banjir sehari sebelumnya mulai bersiap. Mereka tidak menurunkan barang-barang yang sudah dievakuasi ke tempat lebih tinggi.
’’Kami juga tidak melakukan bersih-bersih karena yakin banjir datang lagi. Saat air surut Minggu pagi setelah banjir dini hari, kami hanya mengamankan rumah,’’ tutur Hudori, warga Dusun Karangasem, Kelurahan Karangketug.
Minggu sekitar pukul 15.00, Kota Pasuruan diguyur hujan deras. Apalagi, saat itu air laut sedang pasang. Saat air mulai menggenangi rumah, warga mencari tempat aman. Sebagian memilih mengungsi di jalan. Ada pula yang tetap bertahan di dalam rumah.
Banjir juga merendam sejumlah instansi. Markas Polsek Gadingrejo di tepi Jalan Raya Karangketug terendam air setinggi 0,5 meter. Kondisi itu membuat sejumlah petugas terpaksa mengungsi ke tempat aman. Sebagian tetap berjaga di mapolsek karena ada tiga tahanan kasus pencurian dan judi.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan Gangsar Sulistyarso mengatakan, hujan deras mengakibatkan Sungai Gembong, Welang, dan Petung meluap. Akibatnya, air meluber ke permukiman dan jalan raya di sepuluh kelurahan.
’’Begitu ada laporan soal turunnya hujan lebat, kami langsung siaga. Karena hujan di semua daerah sama lebat, tiga sungai sama-sama langsung meluap,’’ tutur Gangsar.
Banjir juga melanda Kabupaten Pasuruan. Bahkan, banjir merenggut satu jiwa di Kejayan. Banjir terparah terjadi di daerah yang dilintasi Sungai Welang, yakni Kecamatan Kraton dan Pohjentrek.
Korban tewas akibat banjir di Kejayan bernama Sofian, 20, warga Desa Kurung. Lelaki yang seharihari bekerja di sebuah perusahaan outsourcing itu terseret arus sungai di Desa Kurung.
Sekitar pukul 20.00, Sofian membersihkan gorong-gorong di sungai. Tiba-tiba arus sungai menjadi besar akibat hujan deras yang mengalir di sungai sekitar.
Sofian langsung terseret arus sungai hingga akhirnya tak bernyawa. Jasad Sofian akhirnya dapat ditemukan. Warga dan polisi pun langsung mengevakuasinya ke instalasi kamar jenazah RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan.
Wali Kota Pasuruan Setiyono mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan beberapa instansi untuk membahas masalah banjir. ’’ Yang terpenting kan antisipasi agar banjir tidak selalu datang,’’ ujar dia.
Hal senada diungkapkan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf. Menurut Irsyad, banjir tidak dapat diduga. Pemkab hanya bisa mengantisipasi dini untuk mengontak jajaran terkait sebagai langkah deteksi dini. (lel/fun/c19/dwi)