Jawa Pos

Telantarka­n Pasien, RS Didemo

-

PULUHAN warga Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, nglurug Rumah Sakit (RS) Emma kemarin (22/2). Mereka murka kepada RS Emma yang dianggap tidak peduli dengan warga sekitar. ”Dua kali warga sekitar yang menggunaka­n BPJS ditolak. Bahkan, yang terakhir sampai meninggal,” kata Samsul, salah seorang warga.

Aksi spontan itu dilakukan warga setelah memakamkan Malikan, 65, warga Jalan Raung. Warga menganggap Malikan meninggal lantaran ditelantar­kan RS Emma. Di tengah aksinya, warga sempat membentang­kan kain penutup jenazah dan bendera kematian di depan pintu masuk RS Emma.

Selama berorasi, warga mengaku kecewa terhadap RS Emma yang tidak melayani pasien BPJS Kesehatan dan warga sekitar. ”Selama dua bulan terakhir, telah dua kali warga di Perumahan Griya Permata Ijen dan Jalan Raung ditolak RS Emma karena menggunaka­n kartu BPJS,” jelas Samsul.

Terpisah, Direktur BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto Debbie Nianta menerangka­n bahwa Malikan bukan peserta BPJS Kesehatan. ”Penanggung jawab BPJS di RS Emma menjelaska­n bahwa Malikan bukanlah pasien BPJS. Dia pemilik kartu asuransi PLN,” ucapnya.

Debbie menjelaska­n, malam sebelum meninggal, Malikan jatuh. Warga lantas meminta ambulans dan tenaga kesehatan RS Emma menjemputn­ya. ”Tapi, karena di RS Emma banyak pasien, permintaan itu tak bisa dipenuhi,” bebernya. Sesuai prosedur, pasien gawat darurat harus lebih didahuluka­n. (jif/far/abi/c9/ano)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia