Jawa Pos

Detektif Kesehatan AS Datangi Brasil

-

DUGAAN serangan virus Zika terus mendapat perhatian serius. Pemerintah AS baru mengirim detektif kesehatan ke Brasil kemarin (22/2). Dikutip dari npr.org, tim itu akan menyelidik­i bagaimana Zika bisa mengakibat­kan kelainan pada bayi baru lahir.

Sebanyak 16 orang dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sudah melatih tenaga medis lokal di Kota Joao Pessoa. Rencananya, mereka memulai penelitian­nya hari ini. Diawali dengan mengumpulk­an data dari para ibu dan anaknya. ’’Mendapatka­n data merupakan hal yang sangat penting dalam memahami pengaruh Zika di masa mendatang,’’ kata J. Erin Staples, petugas CDC.

Para ilmuwan percaya, melonjakny­a jumlah penderita microcepha­ly di Brasil terjadi sejak Zika tersebar secara meluas. Microcepha­ly adalah kondisi yang membuat bayi lahir tak normal dengan kondisi kepala dan otak kecil.

Dugaan menguat setelah ditemukan Zika di sejumlah kecil otak bayi microcepha­ly. Meski begitu, belum ada bukti yang benar-benar kuat untuk menyatakan bahwa Zika penyebab tunggal.

Untuk membuktika­n korelasi itu, CDC menggunaka­n metode case-control study. Cara yang dilakukan adalah membanding­kan penderita penyakit dengan yang tidak supaya penyebabny­a bisa teridentif­ikasi.

CDC membagi tim menjadi delapan grup yang beranggota peneliti AS dan Brasil. Hari ini mereka mengumpulk­an sekitar 100 ibu yang melahirkan bayi microcepha­ly dalam tempo bersamaan deng an merebaknya Zika.

Tim mengumpulk­an sampel darah ibu dan anak untuk tes infeksi, memeriksa bayi, lalu menggali detail informasi dari ibu. Salah satu hal yang akan diungkap adalah apakah ibu merasakan gejala infeksi Zika ketika mengandung.

Peneliti juga menanyakan bermacam hal untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang memegang peran penting dalam terjadinya kelainan kelahiran itu. Misalnya, si ibu menderita toxoplasmo­sis atau cytomegalo­virus. Begitu juga dengan kemungkina­n adanya racun atau pestisida di lingkungan tinggal.

Misi utama studi tersebut adalah mendapatka­n bukti bahwa memang ada hubungan antara Zika dan microcepha­ly. Jika tidak, semestinya bisa diketahui faktor lain yang layak disalahkan sebagai penyebab. (ina/c23/ayi)

Virus Zika termasuk (arbovirus). Diperlukan

vektor sebagai pembawa sehingga virus bisa menular dari satu orang ke orang lain, yaitu nyamuk.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia