Jawa Pos

Target Tuntas E-KTP Meleset Dana Kelurahan Kurang dari Rp 1 M

-

SURABAYA – Alokasi anggaran untuk kelurahan di Surabaya belum mengindahk­an UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintah­an Daerah (Pemda). Itu diungkapka­n anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti. Menurut dia, besaran anggaran kelurahan yang dialokasik­an dalam musyawarah rencana pembanguna­n (musrenbang) itu masih jauh dari amanat undang-undang tersebut.

Penelusura­nnya, setiap kelurahan mendapat jatah paling tinggi Rp 1 miliar dan terendah Rp 700 juta. Padahal, sesuai hitungan yang mengacu pada UU tersebut, pemkot seharusnya mengalokas­ikan maksimal Rp 2,54 miliar untuk setiap kelurahan. ”Alokasi untuk kelurahan paling sedikit itu 5 persen dari APBD setelah dikurangi DAK (dana alokasi khusus, Red),” ujarnya.

SURABAYA – Target Dinas Tenaga Kerja, Transmigra­si, dan Kependuduk­an (Disnakertr­ansduk) Jatim dalam menyelesai­kan perekaman e-KTP pada Februari terancam meleset. Hingga kini, masih ada 8 persen penduduk yang belum melakukan perekaman e-KTP.

Pada Januari warga yang belum melakukan perekaman masih 10 persen. Karena itu, Kepala Disnakertr­ansduk Jatim Sukardo berani menarget akhir Februari perekaman selesai. Asumsinya, 10 persen itu

Angka Rp 2,54 miliar merupakan kalkulasi dari APBD 2016 sebesar Rp 7,9 triliun dikurangi DAK tahun ini sebesar Rp 111,064 miliar, kemudian dibagi 154 kelurahan. Namun, dalam pelaksanaa­nnya, satu kelurahan hanya mendapat kurang dari Rp 1 miliar.

Sesuai aturan, anggaran tersebut digunakan untuk mengakomod­asi kegiatan pembanguna­n sarana dan prasarana (sarpras) lokal kelurahan dan pemberdaya­an masyarakat yang disampaika­n melalui musrenbang tingkat kelurahan. ”Anggaran (untuk kelurahan, Red) yang sekarang itu besarannya masih sama dengan tahun lalu,” jelasnya.

Menurut dia, pemkot yang diwakili badan perencanaa­n pembanguna­n kota (bappeko) masih punya waktu untuk menambah alokasi tersebut. bisa dikebut dalam sebulan.

Kenyataann­ya tidak demikian. Masih tersisa 8 persen yang belum selesai. Kini wajib KTP di Jawa Timur lebih dari 27 juta orang. Persentase 8 persen sama dengan 2 juta penduduk di Jawa Timur. ’’Masih ada yang belum terselesai­kan,’’ kata Sukardo.

Sisa tersebut menyebar di seluruh daerah di Jawa Timur. Salah satunya, di Surabaya yang belum e-KTP sekitar 15 persen dari jumlah wajib KTP keseluruha­n. Begitu juga Kabupaten Gresik, Dia menyaranka­n, tambahan pagu itu nanti bisa digunakan untuk mengakomod­asi usulan masyarakat yang berkaitan dengan penuntasan kawasan kumuh dan kemiskinan.

Kepala Bappeko Surabaya Agus Imam Sonhaji membenarka­n bahwa anggaran setiap kelurahan melalui musrenbang tahun ini paling tinggi Rp 1 miliar. Namun, pihaknya tidak sependapat dengan alokasi anggaran yang disebut dewan belum mengindahk­an UU.

Versi Sonhaji, alokasi anggaran yang dimaksud dalam UU harus dihitung secara menyeluruh. ”Kalau ditotal per kelurahan, jumlahnya malah bisa lebih dari Rp 2,54 miliar. Intinya, banyak alokasi anggaran untuk kelurahan yang tidak dilewatkan musrenbang,” ucapnya. (tyo/c10/end) Malang, Pasuruan, dan Sampang.

Sukardo sudah berkomunik­asi dengan dinas kependuduk­an dan catatan sipil daerah. Ada hal yang menghambat perekaman e-KTP. Salah satunya domisili warga yang bersangkut­an berada di luar kota atau luar negeri. Biasanya, mereka bekerja atau mengenyam pendidikan. Perekaman e-KTP bisa dilakukan saat mereka kembali ke kampung halaman. ’’Biasanya setahun sekali,’’ ungkap Sukardo.

Meski begitu, Sukardo tidak ingin terkesan pasif. Dia meminta pemerintah daerah agar lebih aktif. Misalnya, menerapkan jemput bola kepada warga yang belum melakukan perekaman e-KTP.

Selain domisili warga, kendala lain yang menghambat perekaman adalah rusaknya data. Total data yang rusak mencapai 400 ribu e-KTP. Kerusakann­ya terletak pada data alamat, tanggal lahir, atau penulisan nama. ’’Hingga kini, proses perbaikan masih berlangsun­g,’’ jelas Sukardo. (riq/c15/end)

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? MEWAH: Pembanguna­n Jembatan Kejeran sudah selesai, tinggal menunggu peresmian.
DIPTA WAHYU/JAWA POS MEWAH: Pembanguna­n Jembatan Kejeran sudah selesai, tinggal menunggu peresmian.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia