Unas Harus Jujur, Pede, dan Tenang
Wali Kota Risma Memotivasi Siswa Kelas XII Jelang Unas
SURABAYA – Kejujuran harus diutamakan dalam menghadapi ujian nasional (unas). Hal itulah yang ditekankan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memotivasi seluruh siswa kelas XII SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 9, pada Senin (22/2) di lapangan SMAN 2.
Risma berharap siswa tidak khawatir dalam menghadapi unas berbasis komputer yang diselenggarakan serentak. ’’Harus tenang dan percaya diri dalam menghadapi unas,’’ ujarnya. Dengan begitu, akan timbul semangat untuk mencapai yang terbaik dalam unas. ’’Minimal menjadi terbaik untuk dirinya sendiri,’’ tegas Risma.
Meski unas bukan penentu kelulusan, lanjut dia, siswa tidak boleh main-main. Dia mengibaratkan unas seperti pertempuran bagi siswa untuk mengukur kualitas diri sendiri. ’’Siswa ditantang seolah-olah bertempur. Itu bukan akhirnya. Yang penting siswa dapat tahu, dia memiliki kemauan untuk maju atau tidak,’’ jelas alumnus ITS Surabaya tersebut.
Dengan serius mengerjakan soal unas, siswa bisa menjadi yang terbaik di dalam dirinya sendiri maupun sekolah. Dalam persiapan unas, lebih lanjut Risma berencana mengumpulkan kepala sekolah dan guru SMA/SMK sebelum pelaksanaan unas pada April mendatang. ’’Seminggu sebelum unas, saya akan kumpulkan dan tekankan kembali nilai kejujuran,’’ jelas alumnus SMAN 5 Surabaya itu.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan menerangkan, motivasi langsung oleh wali kota Surabaya tersebut diharapkan mampu menyuntikkan semangat kepada siswa kelas XII dalam persiapan menjelang unas. ’’Beliau (Risma, Red) memberikan motivasi kepada siswa supaya percaya diri saat unas. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Motivasi ini juga sekaligus pertama setelah beliau dilantik,’’ papar Ikhsan.
Setelah mendengarkan motivasi Risma, semangat siswa menjadi terpacu. Seperti halnya yang dirasakan siswa kelas XII SMAN 1 Sieny Gracelia. ’’ Jadi lebih semangat buat belajar dan latihan terus,’’ kata Sieny. Meski begitu, dia menyatakan masih grogi dalam menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK). ’’Ini yang pertama buat saya. Takut sistemnya error saja. Jadi harus dipersiapkan matang,’’ ucapnya. Dia mengatakan ingin masuk jurusan akuntansi Unair.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih bersikeras mempertahankan kewenangan atas pendidikan jenjang SMA/SMK. ’’Saya sudah sampaikan ke Pak Presiden,’’ ungkapnya. Sebab, dia masih bermimpi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk SMA/SMK, agar menjadi lebih baik. Sebenarnya, dia tidak mempersoalkan pendidikan SMA/ SMK beralih dari pemkab/pemkot ke pemerintah provinsi. Asalkan kualitasnya menjadi lebih baik. (bri/c15/end)