Awas, Data Siswa Bisa Tertukar
SURABAYA – Panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) memperpanjang masa verifikasi pengisian data sekolah dan siswa (PDSS) hingga hari ini (23/2). Perpanjangan verifikasi oleh siswa dilakukan hingga pukul 23.59. Siswa diimbau segera melakukan verifikasi sebagai bukti kevalidan data yang sudah di- input.
Humas SNM PTN Pusat Bambang Hermanto mengatakan, secara nasional, ada 2,6 juta siswa yang di- input datanya. Mereka terdiri atas siswa kelas X, XI, dan XII. Padahal, berdasar pengalaman tahun lalu, hanya 800 ribu murid yang mendaftar SNM PTN. ’’Jadi, data yang di- input sangat banyak,’’ katanya saat dikonfirmasi kemarin (22/2).
Data siswa yang sudah di- input itulah yang lantas diverifikasi oleh siswa. Lantaran terlalu banyak data yang diverifikasi, sistem pun lemot. Apalagi, siswa berbondongbondong melakukan verifikasi menjelang masa berakhir verifikasi. ’’ Tadi pagi (kemarin, Red), pukul 02.00, puluhan ribu siswa melakukan verifikasi,’’ terangnya.
Dia menyatakan, memang ada sekolah yang meng- input data murid kelas X, XI, dan XII. Menurut Bambang, itu terjadi karena sistem memungkinkan proses peng- input- an seluruh siswa itu. Namun, kata dia, sebaiknya sekolah berpikir taktis dengan meng- input siswa kelas XII saja. ’’Sulit menghindari semua data siswa di- input di PDSS. Tapi, intinya yang kami minta verifikasi kelas XII saja,’’ jelasnya.
Data siswa kelas XII itulah yang bakal banyak digunakan. Terutama untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri. Yakni, data nilai rapor semester I hingga V. Karena itu, jika murid kelas X dan XI melakukan input, nilainya juga belum memenuhi hingga semester V.
Sementara itu, Staf Kurikulum SMA Khadijah Hadi Purnomo terus mengajak para siswanya agar mengoptimalkan waktu verifikasi PDSS. Hadi menyebut ada 185 murid kelas XII yang di- input datanya dalam PDSS. Sekitar 60–70 persen siswa sudah melakukan verifikasi. ’’ Tinggal 30 persen yang kami dorong. Memang server down, sedikit menghambat,’’ katanya.
Hadi menilai proses verifikasi penting dilakukan. Terutama guna memastikan bahwa data yang di- input sudah benar. Apalagi untuk data nilai. ’’Saat ekspor data dari Excel, khawatir terjadi miss by system. Data semester satu bisa tertukar ke semester dua,’’ katanya. (puj/c19/end)