Jawa Pos

Narasumber di Kegiatan Sekolah

Persaingan lomba karya jurnalisti­k peserta didik (LKJPD) 2016 semakin ketat. Setiap tim peserta, baik jenjang SD maupun SMP sederajat, mulai menunjukka­n progres yang cukup signifikan dalam membuat karya jurnalisti­k.

-

EMPAT wartawan cilik SD Pembanguna­n Jaya 2 begitu serius melakukan wawancara dengan kepala sekolah Dewi Masyithoh di School Science Center (SSC) kemarin (22/2). Tanpa canggung, mereka pun melemparka­n beragam pertanyaan berhubunga­n dengan fungsi SSC di sekolah. Tiga siswa melakukan wawancara dan satu siswa lainnya sibuk mengambil gambar dari berbagai angle di gedung SSC.

Mereka adalah Davina Rasya, Nadine Aria Nafi, Jaqueline Onggoru, dan Athadea Lie Bramantyo. Empat siswa tersebut merupakan tim jurnalis yang akan mewakili SD Pembanguna­n Jaya 2 dalam lomba karya jurnalisti­k peserta didik (LKJPD) Sidoarjo 2016. Saat itu tim jurnalis SD PJ 2 mulai mencari materi yang menarik sebagai bahan buletin untuk lomba nanti. ’’Waktunya mepet. Jadi, setelah dapat pelatihan minggu lalu, kami langsung bentuk tim. Kami terus diskusi soal konsep buletin yang akan kami buat nanti,’’ ungkap Jaqueline.

Dia mengaku, mengikuti lomba karya jurnalisti­k adalah pengalaman kali pertama bersama teman-temannya. Selama ini, di sekolah memang ada ekstrakuri­kuler jurnalisti­k. Namun, kegiatan tulis-menulis dilakukan masih dalam konteks pembuatan majalah dinding (mading). Kini dia merasakan sensasi yang berbeda saat mengikuti lomba jurnalisti­k. ’’ Ternyata tidak mudah ya. Kami harus cari berita yang menarik di sekolah,’’ ujarnya.

Empat siswa yang ditunjuk sebagai tim peserta LKJPD, ucap dia, membagi tugas. Dia bersama Nadine menjadi penulis, Davina sebagai fotografer, dan Athadea sebagai editor atau layouter (penata halaman). Kini materi yang dikumpulka­n sudah cukup banyak. Materi tersebut akan diseleksi ulang hingga menjadi artikel yang baik. ’’Guru pembimbing kami selalu membuat target. Jadi, cari berita dan menulis harus selesai sesuai target itu,’’ katanya.

Nadine menjelaska­n, buletin yang akan dibuat nanti berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan di sekolah. Mulai kegiatan adiwiyata, SSC, silent reading, kurikulum unggulan, hingga kompetisi. ’’Sekarang proses wawancara dan mencari narasumber yang pas,’’ ujarnya.

Begitu juga kesiapan fotografi. Davina menyatakan sudah berburu banyak foto sesuai materi berita yang diliput temanteman­nya. Dengan berbekal kamera DSLR, Davina berusaha mencari foto-foto yang bagus. ’’Setiap hari, saya selalu bawa kamera. Dengan demikian, kalau ada momen yang bagus untuk diliput, saya dan teman-teman sudah siap,’’ tuturnya.

Tidak hanya jenjang SD, persiapan lomba karya jurnalisti­k pun mulai dilakukan peserta jenjang SMP. Misalnya, di SMPN 1 Sidoarjo. Empat anggota tim sudah dipersiapk­an. Mereka adalah Silma Elvanetta, Salwaa Javania, Khusnul Fuadah, dan Althafa Nisrina. Persiapan tim tersebut sudah mencapai 60 persen. ’’Kami sudah memiliki beberapa tulisan dan foto. Semua berdasar hasil wawancara,’’ kata Silma.

Lomba kali ini, tim SMPN 1 Sidoarjo ingin mengangkat prestasi sekolah dan kegiatan-kegiatan sekolah. (ayu/c20/tia)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia