Sita Dua Kardus Makanan Ringan
” Tadi mereka diangkut ke puskesmas pakai pikap,” cerita Anto, warga yang tinggal di samping sekolah.
Saat ditanya, para siswa mengaku mengonsumsi makanan dan minuman (mamin) dari tempat yang sama. Yaitu, toko kelontong milik Yatman, 60.
Menurut Anto, setiap hari memang banyak siswa SMP Tunas Sawunggaling yang membeli makanan di toko milik Yatman. Umumnya mereka mendatangi toko itu sebelum masuk ke sekolah, sekitar pukul 07.00. ”Soalnya, mereka tidak boleh keluar sekolah pas istirahat,” ucapnya.
Peristiwa itu sempat membuat pihak sekolah panik. Sampai-sampai pihak berwajib telat menerima informasi tersebut. ”Polisi sama tentara tadi datang sekitar jam 1 siang,” imbuh Anto.
Hingga kemarin petang, polisi belum mendapat data-data siswa yang mengalami keracunan. Mereka belum meminta keterangan secara resmi dari pihak sekolah. Sedangkan informasi dokter yang merawat korban, empat orang muntahmuntah. Sedangkan 13 lainya hanya mengeluh mual dan sakit perut. Polisi juga sudah mengunjungi toko milik Yatman. Di sana mereka menemukan banyak makanan yang kedaluwarsa.
Kapolsek Karang Pilang Kompol Arisandi mengatakan, para siswa yang keracunan itu mengonsumsi sebuah produk snack batang rasa cokelat dan minuman gelas kemasan. Namun, setelah isi toko diperiksa, bukan hanya dua jenis itu yang tidak layak konsumsi. Polisi menemukan banyak produk lainnya.
Pantauan Jawa Pos, ada dua kardus besar berisi mamin yang diamankan di ruang penyidik. ”Kami amankan semua yang kedaluwarsa. Saat ini pemiliknya masih kami mintai keterangan,” terang Arisandi.
Penyidik masih mengusut adakah unsur kesengajaan dari penjual. Namun, berdasar keterangan sementara, Yatman mengaku tidak pernah memeriksa kelayakan barang dagangannya. Biasanya dia membeli barang-barang dagangan itu bersama istrinya, Wiwik. ”Saya biasanya kulakan di Pasar Sepanjang. Tapi, ada juga yang dikirimi sales,” papar Yatman saat ditanya penyidik.
Polisi belum berani meminta keterangan Wiwik. Sebab, Wiwik memiliki penyakit jantung. Untuk sementara, mereka hanya fokus pada Yatman. Status pemilik toko itu juga masih saksi.
Arisandi menegaskan, tidak tertutup kemungkinan anggotanya akan mencari informasi dari sales yang mengirim makanan. Ada dugaan, oknum sales nakal sengaja memasarkan makanan kedaluwarsa dan memanfaatkan kepolosan Yatman yang sudah sepuh. ”Kami juga sudah cek toko-toko lainnya. Yang dijual aman semua,” jelas mantan Kasatpolair Polres Gresik itu.
Pengecekan toko-toko di sekitar lokasi juga merupakan upaya pencegahan peredaran makanan dan minuman kedaluwarsa. Untuk sementara, pihak berwajib mengimbau Yatman untuk tidak menutup tokonya sementara waktu selama proses penyidikan. (did/c10/fat)