Timses Akom Tuding Caketum Lain Main Kasar
JAKARTA – Berbagai persiapan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar yang rencananya dilaksanakan April nanti masih terus dimatangkan. Meski begitu, hawa persaingan di antara calon ketua umum (caketum) sudah memanas.
Meningginya tensi politik di partai berlambang beringin itu setidaknya tergambar dari kehadiran sejumlah kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Lembaga Advokasi Kebijakan Publik (LAKP) di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin (23/2). Mereka datang khusus untuk menyampaikan laporan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Ketua DPR Ade Komarudin.
Ade adalah salah seorang kandidat ketua umum dalam munas Golkar mendatang. ”Ini kampanye hitam yang digerakkan salah satu caketum Golkar,” sergah politikus Golkar Bambang Soesatyo.
Ketua Komisi III DPR yang selama ini dikenal sebagai salah seorang pendukung Akom (sapaan Ade Komarudin) itu menilai manuver pelaporan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tersebut sebagai langkah pengecut. ”Saya menilai ini makin kasar dalam persaingan caketum,” tandas Bamsoet, sapaan akrab dia.
Bamsoet menganggap laporan yang disampaikan ke MKD itu aneh. Menurut dia, laporan tentang pesawat pribadi Ade yang dituding sebagai hasil gratifikasi sama sekali tidak berdasar. ”Kami imbau bersainglah dengan sehat,” tuturnya.
Sebelumnya M. Adnan, koordinator LAKP, membantah tudingan bahwa pelaporan yang dilakukannya terhadap Ade terkait dengan dinamika politik Golkar. Menurut dia, sebagai kelompok masyarakat, tugasnya hanya mengawal agenda DPR. ”Tidak ada kepentingan dengan parpol,” tegasnya setelah menyampaikan laporan ke MKD kemarin.
Laporan yang disampaikan LAKP didasarkan pada foto yang beredar di media sosial (medsos). Dua foto dilampirkan. Dalam gambar, Ade sedang bersama sejumlah politikus Golkar lainnya di dalam pesawat jet pribadinya.
Adnan mengakui tidak punya bukti lain selain foto tersebut. Adnan juga tidak bisa memerinci lebih lanjut dugaan gratifikasi tersebut. (dyn/c9/pri)