Realisasi Investasi Pertamina Rp 48 T
JAKARTA – Industri minyak dan gas (migas) global memang terpukul oleh anjloknya harga komoditas. Tapi, itu tidak menghentikan PT Pertamina untuk berinvestasi. Sepanjang 2015, badan usaha milik negara (BUMN) di bidang energi itu berhasil merealisasikan investasi sampai USD 3,62 miliar atau sekitar Rp 48 triliun.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, realisasi investasi itu menunjukkan kinerja perusahaan yang positif. Di tengah melambatnya industri global, perseroan justru bisa merealisasikan investasi yang cukup tinggi. ”Salah satu cerminannya dari kinerja hulu yang terus meningkat,” ujarnya kemarin.
Setoran pajak
Setoran dividen
Produksi
Lapangan kerja
Hemat devisa
Lebih lanjut Dwi menjelaskan, produksi migas Pertamina tahun lalu meningkat 10,6 persen jika dibandingkan dengan 2014. Jika didetailkan, ada kenaikan produksi dari 548,5 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) menjadi 606,7 BOEPD. Dia menyebut kenaikan itu sebagai bukti kerja keras perseroan.
Mantan Dirut PT Semen Indonesia
Rp 71,62 T
Rp 6,25 T
606,7 BOEPD
10 ribu orang
USD 2 M Tbk itu menambahkan, Pertamina punya beban untuk terus meningkatkan jumlah produksi. Sebab, permintaan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri terus meningkat. Saking cepatnya permintaan, tutur dia, tidak sebanding dengan kenaikan jumlah produksi. ”Itulah kenapa Pertamina harus terus meningkatkan produksi,” imbuhnya.
Peningkatan produksi juga bisa menekan impor BBM yang masih dilakukan oleh Pertamina. Realisasi investasi yang cukup banyak itu juga dicatatkan perseroan di sektor nonhulu. Investasi tersebut, terang Dwi, antara lain pembangunan pipa gas bumi.
”Ada peningkatan yield valuable product kilang dari semula 73 persen menjadi 75 persen,” jelasnya. Lulusan ITS itu juga menyebut efek lainnya, yakni penurunan impor premium sampai 30 persen. Jumlahnya banyak, setara dengan devisa USD 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun.
Investasi lainnya berupa pembangunan proyek-proyek pipa transmisi gas bumi di Arun–Belawan, Belawan– Kawasan Industri Medan (KIM)–Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sumut, Gresik–Semarang, Porong–Grati, dan Muara Karang–Tegal Gede dengan panjang total 851 km. Dwi menuturkan, banyaknya proyek investasi membuat perusahaan mempekerjakan banyak orang. Sepanjang 2015, papar dia, pihaknya telah membuka lapangan kerja untuk 10 ribu orang.
Selain itu, Pertamina telah menyetorkan Rp 77,87 triliun kepada negara. Perinciannya, Rp 71,62 triliun setoran pajak dan sisanya, Rp 6,25 triliun, setoran dividen. Tahun ini Pertamina merencanakan peningkatan investasi. Jumlahnya sekitar USD 5,31 miliar atau Rp 71 triliun. (dim/c11/oki)