Perampok Gagal Sikat 1 Kg Emas
Seorang Pelaku Kena Batu Bata, Jatuh dari Motor, Dihajar Warga
PONOROGO – Aksi perampokan yang menyasar pemilik toko emas kembali terjadi di Ponorogo. Empat perampok yang memakai penutup wajah dan bersenjata parang menyasar Lisa Susanti, 41, warga Desa Josari Jetis, kemarin siang (23/2). Pukul 12.30 pelaku merampas tas yang berisi 1 kilogram emas saat Lisa keluar dari mobil setiba di rumah.
Untung, aksi perampokan tersebut bisa digagalkan anak korban yang segera mengejar dan memukul seorang tersangka dengan batu bata saat hendak kabur. Pelaku langsung dihajar warga hingga babak belur setelah jatuh dari sepeda motor. Tiga teman pelaku melarikan diri.
Tersangka yang bernama Sudi, 46, warga Desa Madupat, Cemplong, Sampang, hanya meringis kesakitan saat menjalani perawatan di IGD RSUD dr Harjono. Tersangka menderita luka memar di sekujur tubuhnya. Bagian belakang kepalanya luka parah. Pelaku sempat melukai anak korban yang mengejar dirinya.
’’Begitu mobil saya sampai di garasi, ada suara sepeda motor berhenti. Saya kira teman anak saya,’’ kata Lisa saat dimintai keterangan di Mapolsek Jetis kemarin.
Dari Pasar Bungkal, sekitar pukul 10.00 Lisa naik mobil Honda CR-V bernopol AE 1668 SI yang dikemudikan Dentar Eka Pratama, 19, anaknya, untuk menuju rumahnya di Jetis. Tas berisi 1 kilogram perhiasan emas dagangan dibawa Agus Hariyadi, 36, keponakan korban, di dalam mobil.
Lisa mengaku tidak merasa dibuntuti. Saat itu empat tersangka berboncengan dengan mengendarai motor Yamaha Vixion hitam dan Suzuki Satria Fu abuabu. ’’Tetapi, saat masih berjualan, memang ada orang mencurigakan yang mondarmandir di depan kios saya,’’ ceritanya. Dia membeberkan, orang mencurigakan itu berpostur pendek, mengenakan topi, dan berpakaian rapi.
Namun, para perampok yang menyatroni korban berpostur tinggi besar. Dua pelaku berjaket hitam dan memakai penutup wajah. Keduanya langsung mengacungkan parang sepanjang 50 sentimeter. Mereka tidak memakai helm, tapi mengenakan topi.
Seorang tersangka lantas mengejar Lisa yang turun dari pintu samping kiri mobil. Seorang lainnya mengejar Dentar dan Agus ke samping kanan. ’’Karena saya tidak membawa apa-apa, pelaku ganti mengejar anak dan keponakan saya,’’ tutur Lisa.
Saat itu terjadi saling tarik tas berisi perhiasan emas. Pelaku akhirnya berhasil merebut tas dan kabur ke arah dua temannya yang menunggu di atas motor. Mereka langsung tancap gas.
Untung, anak korban dan keponakannya berani mengejar tersangka dan melempari mereka dengan batu bata. Sebuah batu bata mengenai kepala belakang tersangka Sudi yang membawa tas hingga jatuh dari motor. Saat itu tersangka Sudi naik sepeda motor Suzuki Satria. Setelah jatuh, dia bangkit lagi dan berlari ke barat sembari mengacungkan parang. Tetapi, dia akhirnya dihajar warga sebelum ditangkap polisi.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Hasran mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Berdasar hasil pemeriksaan sementara, tersangka beraksi dengan membawa parang. Aksi tersangka kali ini juga berbeda dengan perampokan sebelumnya. Tersangka menunggu korban lengah. ’’Tersangka yang tertangkap merupakan residivis. Dia pernah dihukum dalam kasus yang sama di Magetan,’’ jelasnya.
Menurut Hasran, pihaknya langsung membentuk tim untuk mengejar tiga tersangka lain yang diduga kabur ke arah Madiun. Polisi belum bisa mengorek keterangan tersangka Sudi yang dirawat intensif di rumah sakit. Tersangka terindikasi menderita gegar otak ringan akibat benturan benda tumpul.
Kendati begitu, polisi sudah mengantongi ciri-ciri awal ketiga tersangka. Polisi juga mengejar seseorang yang diduga menjadi penunjuk jalan dan situasi rumah korban. ’’ Tersangka cukup mengetahui arah melarikan diri. Kemungkinan ada tersangka penunjuk arah di sekitar lokasi,’’ kata Hasran. (agi/irw/c7/dwi)