Diet Nasi dan Gorengan
SEBAGAI atlet yang dituntut mempersembahkan medali dalam PON XIX/2016, tentu dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Selain disiplin berlatih mempersiapkan fisik dan teknik, para atlet harus disiplin menjaga kesehatan dan pola makan.
Kenshi Jatim Dinda Ayu Laksmi yang turun di nomor embu pasangan putri tengah berusaha diet untuk menurunkan berat badan. Berat badan Dinda yang melonjak dari 51 kg ke 55 kg tidak pelak membuatnya ketir-ketir. Kenaikan berat itu bisa memengaruhi performanya di lapangan. ’’Aku lagi gendutan. Kalau berat badan bisa diturunkan, melakukan gerakan embu pasti lebih enteng,’’ terang dara kelahiran 22 April 1998 tersebut.
Dinda mengonsultasikan pola makan kepada ahli gizi di KONI Jatim. Ternyata pola makannya selama ini cenderung kurang sehat lantaran makan banyak makanan berlemak dan berminyak. ’’Aku disarankan tetap makan teratur, tapi mengurangi gorengan, lemak, dan nasi. Nasi putih bisa diganti kentang, lontong, atau nasi merah. Kalau lapar, aku bisa ngemil apel,’’ ujar siswi SMAN 4 Surabaya tersebut. Bagi Dinda, itulah kali pertama dirinya menjalani program diet.
Peraih emas embu beregu campuran Kejurnas Piala Wali Kota Surabaya itu ingin tampil maksimal di debut pertamanya di PON kali ini. Kempo Jatim memang belum mampu berbicara banyak di ajang PON. Pada PON 2012, kempo hanya menyumbang satu perak di nomor randori.
Di Pra-PON, Jatim juga hanya meraih satu emas. Dinda juga berhasil mendapat tiket tanpa meraih medali. Namun dia tetap optimistis dengan persiapan yang matang, peluang meraih prestasi tetap terbuka. Diet merupakan bagian dari upaya melakukan persiapan sebaik-baiknya. (nes/c14/tom)