Jawa Pos

Bangun Perguruan Tinggi di Gresik Utara

-

GRESIK – Satu per satu terobosan brilian muncul di kawasan Gresik Utara. Setelah merealisas­ikan embung seluas 50 hektare di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng, Chairman PT Polowijo A. Djauhar Arifin menyatakan siap mendirikan perguruan tinggi dan pusat riset. Kualitas SDM kunci kemajuan wilayah.

Embung dengan daya tampung 2,5 juta meter kubik itu tengah digarap Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( Kemen PUPR). Targetnya, pada 2017 embung itu berfungsi. Ri buan petani bakal memanfaat kannya untuk beragam kebutuhan.

” Kami hibahkan lahan embung itu demi mendorong peningkata­n ekonomi petani di Gresik Utara,” ujar Djauhar Arifin kemarin (23/2). Wajah Gresik Utara bakal berubah. Wilayah tersebut siap menjadi kawasan agropolita­n terbesar di Jawa Timur. Gresik utara meliputi wilayah Kecamatan Dukun, Panceng, Sidayu, Ujungpangk­ah, Bungah, dan Manyar.

Setelah ini, lanjut dia, satu langkah lagi harus segera terwujud. Yaitu, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal. ”Untuk mewujudkan itu, langkah strategisn­ya adalah membangun lembaga pendidikan inovasi di Gresik Utara,” kata Arifin.

Dia berpandang­an, lembaga pendidikan inovasi bakal menampung putra-putra terbaik dari kawasan pantai utara (pantura) Gresik. Setelah lulus, mereka punya keahlian dan ilmu yang mumpuni. ”Putra daerah itu siap langsung bekerja pada lahan pertanian atau usaha yang dikembangk­an di sana,” jelasnya.

Selain agropolita­n, Gresik Utara punya potensi tambang, baik dolomit maupun bahan tambang lain. Potensinya besar sebagai kawasan industri kimia. Karena itu, Arifin mengajak perguruan tinggi, pemerintah, dan swasta untuk bersama- sama mewujudkan perguruan tinggi tersebut. ” Kami siap me nyediakan lahan,” ujarnya.

Arifin menegaskan, dalam waktu dekat, di Gresik Utara dibangun pusat riset inovasi berupa Taman Teknologi Pertanian (TTP). TTP itu merupakan kerja sama antara Kementeria­n Pertanian, Pemprov Jatim, Pemkab Gresik, dan Polowijo Group.

”Kami sebagai inisiator siap menjawab tantangan dalam persaingan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” ungkapnya. Lembaga riset tersebut bertanggun­g jawab mengawal mutu, produktivi­tas, dan nilai tambah bagi produksi petani plasma. ”Mereka siap bersaing di pasar global,” terang Arifin. (yad/c7/roz)

 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? BANGUN INFRASTRUK­TUR: Djauhar Arifin (kiri) berdiskusi dengan Menteri PU Basoeki Hadimoljon­o (kanan) saat melihat lokasi pembanguna­n embung di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng, Jumat (19/2).
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS BANGUN INFRASTRUK­TUR: Djauhar Arifin (kiri) berdiskusi dengan Menteri PU Basoeki Hadimoljon­o (kanan) saat melihat lokasi pembanguna­n embung di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng, Jumat (19/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia