Obama Catat Sejarah di Tengah Pro-Kontra
Trump Tuding Kuba Tidak Hormati AS
HAVANA – Amerika Serikat (AS) dan Kuba hanya terpisah jarak sekitar 90 mil. Tapi, dibutuhkan waktu hampir 90 tahun buat seorang presiden AS untuk berkunjung ke negeri jiran mereka itu
Barack Obama mencatat sejarah tersebut saat mendarat di Havana, ibu kota Kuba, Minggu (20/3) atau Senin WIB (21/3). Dia menjadi presiden pertama AS yang berkunjung ke negeri berhaluan komunis itu setelah Calvin Coolidge pada 1928.
Bedanya, kalau Coolidge dulu berkunjung menumpang kapal perang, Obama menaiki pesawat kepresidenan. Coolidge butuh waktu tiga hari untuk sampai Kuba yang berjarak sekitar 150 kilometer (93 mil) dari pesisir Miami, sedangkan Obama hanya tiga jam.
Obama mendarat bersama istrinya, Michelle, serta dua putrinya, Malia dan Sasha. Dia juga ditemani 39 anggota Kongres AS. Presiden ke-44 AS tersebut dijadwalkan bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro dalam acara makan malam kepresidenan tadi malam waktu setempat (pagi ini WIB). Sesudahnya mereka akan memperbincangkan masalah reformasi politik dan perdagangan.
”Sangat menyenangkan bisa berada di sini. Untuk kali pertama, pesawat Air Force One mendarat di Kuba dan ini adalah pemberhentian pertama kami (sebelum mengunjungi negara-negara Amerika Latin, Red),” ujar Obama.
Ini akan menjadi pertemuan resmi ketiga antara Obama dan Raul yang menggantikan saudara- nya, Fidel Castro, memimpin Kuba sejak 2013. Tapi, dalam kunjungan kali ini, Obama tidak akan bertemu dengan Fidel yang memimpin Revolusi Kuba pada 1959.
Aura kegembiraan terasa di Kuba bahkan sejak beberapa hari sebelum Obama datang. Kebetulan, Obama juga berusaha mengambil hati warga setempat bahkan sebelum dia menginjakkan kaki di negara tersebut. Caranya: dengan membikin sketsa alias komedi pendek bersama komedian ternama di Kuba Luis Silva.
Sketsa tersebut sejatinya baru akan ditayangkan kemarin malam waktu setempat. Namun, Gedung Putih telah merilis video tersebut pada Sabtu malam (19/3). Penduduk Kuba sendiri telah melihat siaran itu di stasiun televisi Venezuela yang bisa ditangkap di Havana.
Kunjungan pertama Obama di Kuba dimulai dengan mengunjungi Kedutaan Besar AS di Havana yang baru dibuka kembali Agustus tahun lalu. Dia lantas berkeliling ke Kota Tua Havana bersama keluarga.
Rombongan diguyur gerimis sebelum mengunjungi Katedral Nasional Kuba. Tidak seperti biasanya, pusat kota yang biasanya ramai tampak lengang. Salah seorang penduduk yang meneriakkan agar embargo dicabut dibalas dengan lambaian tangan oleh Obama.
Masalah embargo itu memang menjadi poin penting dalam kunjungan Obama tersebut. Se- bab, hingga detik ini AS belum mencabut seluruhnya embargo terhadap Kuba yang telah berlangsung selama 54 tahun itu.
Kunjungan Obama ke Kuba juga menuai pro dan kontra di AS. Penduduk AS yang tidak setuju dengan kunjungan tersebut menilai pelanggaran HAM masih berlangsung di Kuba. Salah seorang yang mengkritik Obama adalah Senator New Jersey Bob Menendez. ”Dibutuhkan seorang setan untuk membuat kesepakatan dengan setan,” cetus Menendez.
Kritik serupa dilontarkan kandidat calon presiden dari Partai Republik Donald Trump. Trump menuding Kuba tidak menghormati AS karena Raul tak menyambut kedatangan Obama di bandara. Beberapa lainnya menuding Obama sekadar jalan-jalan ke Kuba.
Sebelum kedatangannya, Obama menegaskan akan menemui orang-orang yang berseberangan secara politik dengan pemerintah Kuba. Sekitar 200 pengunjuk rasa yang menentang pemerintah ditahan sehari sebelum kedatangan Obama. Orang nomor satu di AS itu dijadwalkan bertemu dengan mereka hari ini.
Tekanan terhadap orang-orang yang kontra dengan Castro kian kuat. Pemimpin oposisi Antonio Rodiles, misalnya, sepanjang tahun lalu bahkan sudah keluar masuk penjara lebih dari 50 kali. (Reuters/AFP/BBC/The Guardian/sha/c9/ttg)