Jawa Pos

Kapolri Minta Waspadai Tiga Kejahatan

Sertijab Kapolda Jabar, Riau, dan Metro Jaya

-

JAKARTA – Pimpinan tiga kepolisian daerah (polda) resmi berganti. Tiga pemimpin yang menjalani serah terima jabatan (sertijab) kemarin (21/3) adalah Kapolda Metro Jaya, Jawa Barat, dan Riau. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meminta tiga Kapolda itu mengantisi­pasi tiga ancaman, yakni terorisme, narkotika, dan korupsi.

Dalam sertijab tersebut, Kapolda Metro Jaya resmi dijabat Irjen Moechgiyar­to. Posisi Kapolda Jawa Barat yang ditinggalk­an Moechgiyar­to diisi Irjen Jodie Rooseto. Terakhir, posisi Kapolda Riau diisi Brigjen Supriyanto untuk menggantik­an Brigjen Dolly Bambang Hermawan.

Badrodin mengatakan, ancaman terorisme, narkotika, dan korupsi menjadi tantangan serius bagi kepolisian. Karena itu, tiga Kapolda baru tersebut harus bisa menjawab masalah itu. ”Ketiga kasus semacam ini harus diawasi ketat,” tutur Badrodin dalam sertijab di Mabes Polri.

Kasus terorisme saat ini telah menampilka­n wajah baru. Ada regenerasi dan perluasan paham radikal. ”Pergerakan sel terorisme harus ditindak tegas,” papar mantan Wakapolri tersebut.

Masalah narkotika juga menjadi musuh utama. Sindikat narkotika semakin agresif, bahkan berani melawan petugas. ”Mereka makin kuat mengedarka­n narkotika. Tapi, untung ada komitmen pemerintah untuk mendukung pemberanta­san narkotika,” ujarnya.

Korupsi juga harus segera dihentikan. Jangan biarkan terjadi korupsi di lembaga mana pun. ”Semua itu harus ditindakla­njuti pejabat yang baru,” tutur dia.

Untuk Kapolda Metro Jaya, ibu kota merupakan barometer bagi kota lain di Indonesia. Jakarta menjadi pusat ekonomi hingga politik. ”Ada berbagai macam kejahatan juga, dari premanisme, narkotika, hingga korupsi,” jelas jenderal bintang empat tersebut.

Tentu semua masalah tersebut harus ditangani dengan sebaikbaik­nya. Bahkan, Kapolda baru harus memiliki strategi khusus untuk diterapkan di Jakarta. ”Ada strategi khusus untuk antisipasi semuanya,” paparnya.

Untuk Kapolda Riau, lanjut Badrodin, terdapat sejumlah kasus yang cukup spesifik seperti penyelundu­pan dari luar negeri. Penyebabny­a, terdapat pelabuhan tikus di sejumlah tempat seperti Bengkalis dan Dumai. ”Maksimalka­n dalam menekan penyelundu­pan sesuai instruksi presiden,” tegas dia. (idr/c11/agm)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia