Wuzzz...Wuzzz...Wuzzz, Belasan Rumah Rusak Parah
Puting Beliung Terjang Pulau Gili Ketapang
PROBOLINGGO – Puting beliung memorak-porandakan Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, kemarin dini hari (21/3). Sedikitnya 13 rumah warga rusak dalam musibah tersebut. Menurut informasi yang dihimpun Pos Radar Bromo, hujan deras disertai puting beliung terjadi sekitar pukul 02.00. Sebelumnya, warga setempat mengadakan acara selamatan desa.
Dimulai Sabtu malam (19/3) hingga Minggu (20/3), acara salawatan dilanjutkan selamatan desa. Kegiatan tersebut ditandai pelepasan jitek pada Minggu sore. Nah, Minggu malam juga diadakan pertunjukan musik orkes hingga berakhir pukul 23.30.
Setelah itu, warga pun terlelap karena kecapekan. Karena itu, saat puting beliung datang, banyak warga yang tidak tahu. Saat bangun tidur pagi, mereka baru menyadari bahwa banyak rumah warga yang rusak.
Buwardi, 36, salah seorang warga Desa Gili Ketapang, mengungkapkan bahwa belasan rumah yang rusak itu berlokasi di Dusun Krajan. Kebanyakan rumah tersebut rusak di bagian atap. Namun, ada tiga warung dan bagian dapur salah satu rumah warga yang rusak berat akibat terjangan puting beliung itu.
’’Di Gili sebenarnya tidak pernah ada bencana puting beliung seperti saat ini (kemarin, Red). Warga di sini biasa menyebut angin lakpalakn tahun. Banyak genting rumah yang diterjang puting beliung tidak ditemukan,’’ paparnya kemarin.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Gili Ketapang Suparyono membenarkan adanya puting beliung di desanya. Rata-rata atap rumah warga rusak. Meski demikian, angka kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 100 juta. ’’Ada dapur rumah warga dan warung yang rusak,’’ katanya kepada Jawa Pos
kemarin. Suparyono menuturkan, cuaca di Pulau Gili memang tidak bersa ha bat sejak Minggu ma lam. ’’Sem pat turun hujan deras, tetapi tidak lama. Puting beliung juga menerjang hanya sebentar,’’ tuturnya.
Sementara itu, Camat Sumberasih Ugas Irwanto juga menyatakan sudah mengetahui bencana tersebut. Bahkan, pihaknya sudah meminta kepala desa (Kades) setempat agar membuat laporan terkait bencana itu. ’’Nanti diajukan ke bupati seperti apa tindak lanjutnya. Termasuk soal bantuan, menunggu petunjuk dari bupati,’’ jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi justru menuturkan belum mendapat kabar soal puting beliung di Desa Gili Ketapang tersebut. ’’Nanti biar saya minta petugas BPBD untuk mengecek langsung ke lapangan,’’ katanya.
Kondisi cuaca yang hingga kini masih tidak menentu membuat Pemkab Probolinggo belum mencabut status darurat bencana yang ditetapkan sejak Februari 2016. Dwijoko Nurjayadi mengatakan, status darurat bencana diperkirakan berlangsung sampai akhir Maret mendatang. ’’Status darurat bencana itu ditetapkan bupati dengan dasar acuan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika),’’ paparnya.
Menurut Dwijoko, keterangan dari BMKG menyebutkan bahwa hingga akhir Maret hujan masih turun. Bahkan, curah hujan di beberapa wilayah masih tinggi. Salah satunya Kabupaten Probolinggo. ’’Semalam (Minggu malam hingga Senin dini hari) juga terjadi hujan deras,’’ ungkapnya.
Sejak awal 2016, terjadi beberapa kali bencana di Kabupaten Probolinggo. Mulai longsor sampai puting beliung. Yang terakhir, puting beliung menerjang Pulau Gili, Kecamatan Sumberasih, kemarin.
’’Kami imbau masyarakat tetap waspada. Baik banjir, longsor, maupun puting beliung. Saat bencana terjadi, masyarakat diimbau mengutamakan keselamatan jiwa. Baru menyelamatkan barang-barang,’’ tutur Dwijoko. (mas/mie/c15/dwi)