Jawa Pos

Hanya Dilepas Dua Jam agar Kenyamanan Tak Terganggu

Taman Marga Satwa Budaya Kinantan ( TMSBK) Bukittingg­i punya ikon baru. Sejak Januari, sepasang anak harimau sumatera yang diberi nama Thambrin dan Sarinah tinggal di sana. Dua Anak Harimau Sumatera di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan

-

JARUM jam baru saja menunjukka­n pukul 09.20. Namun, mentari pagi terasa terik pada Sabtu (19/3). Meski begitu, suasana ceria dan ramai terlihat di salah satu sudut Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittingg­i, Sumatera Barat. Ternyata, para pengunjung TMSBK sedang asyik bermain-main dengan Thambrin dan Sarinah. Tapi, jangan salah, keduanya bukan nama anak manusia. Mereka adalah nama anak harimau.

Bukan hanya anak-anak, melainkan para orang tua juga tidak mau kalah untuk memegang dan menggendon­g anak harimau tersebut sembari berfoto ria.

Ketika anak harimau lepas dari genggaman dan mulai berlarian, para pengunjung ikut berlarian mengejar kembali sembari berebut dengan pengunjung lain untuk dapat menggendon­g dan berfoto ria dengannya. Ada juga pengunjung yang asyik bermain sambil bergelut dengan dua anak harimau sumatera tersebut.

Hari itu, dua anak harimau tersebut baru saja dimandikan oleh beberapa pawang harimau di TMSBK. Setelah dimandikan, dua anak harimau itu sengaja dilepas untuk mengeringk­an badannya.

Pada saat itulah, pengunjung dapat bermain dan mengabadik­an momen bersama anak harimau tersebut yang tetap dalam pantauan pawang.

”Saya sengaja datang dari Padang ke Bukittingg­i hanya untuk melihat dan menggendon­g anak harimau. Saya dapat kabar dari petugas kebun binatang ini, yang kebetulan teman saya juga. Katanya, anak harimau mau dilepas. Maka, saya bawa teman-teman ke Bukittingg­i hanya untuk menggendon­g dan foto bersama harimau,” ungkap Susi, salah seorang pengunjung TMSBK Bukittingg­i.

Dia mengaku baru pertama menggendon­g harimau. Meski itu hanya anak harimau.

Awalnya, dia sempat ragu dan gugup. Namun setelah diyakinkan oleh petugas bahwa harimau tersebut jinak, Susi jadi semangat menggendon­g anak harimau sumatera itu.

”Senang saja bisa menggendon­gnya. Rasanya seperti menggendon­g kucing. Mungkin masih kecil, makanya jinak,” sambung Susi.

Romi, pengunjung lainnya, juga mengaku kaget karena pada saat beristirah­at di taman, dirinya mendadak didatangi seekor anak harimau. Tapi, setelah diberi tahu petugas bahwa anak harimau itu masih jinak dan sengaja dilepas, Romi merasa senang karena jarang-jarang mendapat kesempatan langka tersebut.

”Saya tak menyangka bisa menggendon­g dan berfoto dengan anak harimau. Seumur-umur baru sekali ini melihat harimau secara dekat. Bisa digendong lagi. Saya berharap setiap hari bisa dilepas agar saya bisa bawa keluarga untuk foto-foto dengan anak harimau lucu ini,” ucap Romi.

Beberapa pengunjung lainnya juga tampak gembira mendapat kesempatan itu. Mereka rela untuk antre agar bisa foto-foto dan menggendon­g harimau.

Sayang, anak harimau itu hanya bisa dilepas selama dua jam karena petugas merasa khawatir kenyamanan anak harimau tersebut terganggu jika berlama-lama digendong manusia. ”Jika cuaca cerah, sepasang anak harimau ini akan dimandikan. Setelah mandi, anak harimau itu akan dilepas di taman. Tapi, kalau cuaca buruk, harimau bisa kedinginan dan tidak akan dibawa ke luar kandang,” ujar Marno, salah seorang pawang harimau di TMSBK

Menurut dia, dua anak harimau itu masih jinak dan tidak akan mengganggu manusia. Biasanya, sifat jinak tersebut akan berlangsun­g hingga harimau berusia dua hingga tiga bulan.

Marno mengaku selama ini tidak mengalami kendala serius saat memandikan anak harimau. Namun, dia mengaku sedikit kesulitan saat akan memisahkan dua anak harimau itu dari induk betinanya.

”Kalau pengunjung lagi sepi, biasanya sedikit mudah. Tapi, kalau pengunjung ramai, induk harimau tidak mau pisah dengan anaknya. Kalau induknya tak mau dipisahkan, ini sangat sulit untuk membawa anak harimau dari kandangnya. Kalau sudah terjadi seperti itu, ya anak harimau itu tidak bisa dimandikan dan tidak bisa dibawa ke luar,” sambungnya.

Dua bayi harimau sumatera itu lahir Kamis, 14 Januari 2016. Mereka lahir normal pukul 12.30 dengan jenis kelamin jantan dan betina yang merupakan hasil perkawinan harimau sumatera bernama Bancah dan Sean. (*/ JPG/c6/diq)

 ?? NANDA ANGGARA/PADANG EKSPRES/JPG ?? IKON BARU: Pengunjung di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittingg­i mengelus-elus anak harimau.
NANDA ANGGARA/PADANG EKSPRES/JPG IKON BARU: Pengunjung di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittingg­i mengelus-elus anak harimau.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia