Jawa Pos

Prinsip saat Mendaki

-

SUDAH lama Darius Sinathrya penasaran mendaki. Sampai akhirnya, Desember lalu dia mendapat tawaran naik gunung bersama beberapa teman yang sedang membuat film semidokume­nter Aksa 7 tentang pendakian ke tujuh puncak di Indonesia. Gunung pertama yang didaki ayah tiga anak tersebut adalah Gunung Binaiya di Pulau Seram, Maluku. ”Medannya lumayan berat, menyeberan­gi sungai, jalurnya curam,” cerita pria kelahiran Kloten, Swiss, 21 Mei 1985, itu.

Perjalanan tersebut semestinya ditempuh sekitar sepuluh hari. Namun, Darius belum sampai menyelesai­kan pendakian karena mendapat kabar duka sang mertua meninggal. Suami Donna Agnesia itu langsung kembali ke Jakarta.

Pria yang lekat dengan image presenter olahraga tersebut merasa enjoy dengan pendakian pertamanya. ”Pegal sih di bahu dan lutut. Tapi, banyak ilmu yang kita dapat,” ucapnya. Dia pun penasaran melakukan pendakian berikutnya. Tak tanggungta­nggung, yang diincar adalah Puncak Carstensz ( Jayawijaya) di Papua. Perjalanan itu akan ditempuh dalam waktu 18–22 hari.

Ada satu hal penting yang menjadi prinsip Darius saat mendaki. ”Mendaki itu bukan sampai ke puncak, tapi untuk kembali ke rumah dengan selamat,” paparnya. Jadi, tidak mengorbank­an risiko keselamata­n diri.

Untuk rencana ke Carstensz, Darius bakal menjalani karantina pada April selama satu bulan. ”Ketahanan fisik, pengetahua­n tentang pendakian, navigasi, dan banyak lainnya,” ungkap dia. Darius mulai mengenalka­n alam kepada tiga buah hati, Lionel, Diego, dan Sabrina. Misalnya, aktivitas kamping dan memancing. ”Nanti, saat mereka sudah lumayan besar, saya ajak bareng,” tuturnya. (nor/c10/agm)

 ?? GUNAWAN/JAWA POS ?? hiking
GUNAWAN/JAWA POS hiking

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia