Jawa Pos

Selamat Tinggal Olimpiade

-

JAKARTA – Ratu lari jarak menengah Asia Tenggara Triyanings­ih dengan berat hati harus mengucapka­n selamat tinggal kepada Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Triya –panggilann­ya– masih berkubang dengan cedera lutut yang didapat pada Jakarta Marathon 2015. Target peraih dua emas SEA Games 2015 Singapura itu untuk lolos di nomor maraton Olimpiade 2016 dipastikan gagal terealisas­i. ’’Saya harus realistis dengan keadaan ini,’’ katanya.

Sebetulnya, atlet 28 tahun itu rampung menjalani perawatan. Namun, Triya harus melanjutka­n program pemulihan cedera. Dia juga mulai berlatih kembali. Tetapi, dia memilih tidak langsung menggeber dengan lari jarak jauh.

Sejatinya, awal Januari lalu, Triya mengaku masih optimistis bisa mengembali­kan kondisinya supaya fit. Agar dia bisa menembus kualifikas­i untuk berlaga di Olimpiade keduanya setelah London 2012.

Tetapi, demi alasan berprestas­i di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018, pelari asal Semarang itu memilih melepas dengan berat peluang tampil di Olimpiade 2016. ’’Sebenarnya, saya sendiri mau saja memaksa. Tetapi, memang ada beberapa pertimbang­an yang harus didengar,’’ sebutnya.

Untuk itu, Triya saat ini memilih off dari semua event lari, setidaknya hingga PON 2016 di Jawa Barat 17–29 September mendatang. Di ajang tersebut, Triya akan membela DKI Jakarta.

Peraih emas nomor 10.000 meter pada lima SEA Games beruntun itu jelas menjadi favorit meraih emas. ’’Kita lihat saja nanti, semoga masih diberikan rezeki jadi juara,’’ sebutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PASI Paulus Lay mengatakan bahwa kebijakan tidak memaksa Triya ke Olimpiade 2016 memang diputuskan sejak lama. Menurut dia, kondisi kolektor 10 emas SEA Games itu terlalu riskan kalau dipaksakan. (nap/c19/nur)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia