Dosen Bisnis yang Tetap Setia Menjadi Abdi Dalem
Dia lahir dari pasangan penari. Keahlian itu pulalah yang mengantarkannya menjadi abdi dalem di Puro Pakualaman. Kini Rani tetap menaridi selasela kesibukannya sebagai dosen manajemen dan komunikasi di Universitas Ciputra. Kecintaan Maria Satya Rani pada
KESAN pertama bertemu dengan Rani, hampir semua gerakan perempuan berusia 32 tahun itu sangat teratur. Saat dia menyuguhkan secangkir teh, tangannya seperti busur panah yang ditarik kencang. Sikunya sempurna menghadap ke samping. Tulang bahu menuju telapak tangannya melengkung. Istilahnya,
Dalam kondisi normal, pundaknya tampak seimbang. Meminjam istilah Jawa Mataraman, Rani memiliki
Datar dan lebarnya sama. Tidak miring ke kanan maupun ke kiri.
Matanya hampir selalu sedikit terpejam. Cara duduknya pun mirip perempuan keraton. Semua serba tertata, termasuk cara bertutur kata. Itu semua seolah sudah otomatis dan berada di luar kesadaran perempuan kelahiran 4 Oktober 1984 tersebut
’’Pelaksanaan UNBK nanti tetap dibagi menjadi tiga sif,” ujarnya.
Ety menambahkan, pihak sekolah melakukan sinkronisasi sejak Rabu (16/3). Karena sudah siap, lanjut dia, SMAN 6 melaksanakan geladi bersih selama tiga hari, mulai hari ini (22/3). ’’ Proctor dan teknisi mengecek sarpras yang dibutuhkan untuk geladi bersih besok (hari ini, Red),” ungkap Ety.
Meski tidak diwajibkan, SMAN 6 tetap melaksanakan geladi bersih UNBK pada semua mata pelajaran. Dalam sehari, siswa kelas XII mengikuti geladi bersih UNBK dengan dua mata pelajaran. ’’Yang diwajibkan memang mapel bahasa Inggris. Namun, kami ingin siswa lebih terbiasa dan mantap. Jadi, kami melaksanakan geladi bersih di semua mapel,” ungkap Ety.
Teknisi SMAN 6 Abdul Aziz menambahkan, tidak ada perbedaan mencolok antara sinkronisasi akhir dan dua sinkronisasi sebelumnya. ’’Hanya untuk membiasakan dan melatih pihak sekolah,” ungkapnya. Dalam sinkronisasi, proctor dan teknisi berlatih cara persiapan dalam UNBK. Antara lain, mengunduh soal, mengunggah soal, dan mendapatkan token.
Satu server membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk sinkronisasi dengan server pusat. Aziz mengungkapkan, pihaknya memilih sinkronisasi server secara bergantian. ’’Kalau berbarengan, kami antisipasi agar lebih lancar dan tidak lemot. Kalau lemot, malah nanti butuh waktu lama. Yang terpenting adalah internet harus stabil,” tuturnya.
Karena SMAN 6 menggunakan lima server, dibutuhkan waktu 2,5 jam dalam melaksanakan sinkronisasi. Menurut Aziz, ada beberapa perbedaan sinkronisasi server dengan tahun lalu. Tahun ini satu server menampung daftar nama 60 siswa dalam tiga sif pelaksanaan UNBK di SMAN 6. Karena itu, sekolah wajib melakukan sinkronisasi satu per satu server. ’’Kalau nama siswa sudah tercantum di server A, jadi ya di situ saja. Nama mereka tidak ada di server B,” katanya. Dengan begitu, satu soal yang dihadapi siswa tidak akan sama dengan siswa lain meskipun dalam satu ruangan.
Sementara itu, tahun lalu, lanjut dia, data siswa dalam satu sekolah tercantum di satu server pusat. Sekolah mendaftarkan satu server pusat, lantas dikirimkan ke server lain di sekolah.
Selain SMAN 6, SMAN 2 sudah melakukan sinkronisasi akhir. Kepala SMAN 2 Kasnoko mengatakan, sinkronisasi server sudak dilakukan sekolah pekan lalu. ’’Semuanya berjalan lancar dan tidak ada gangguan,” ungkapnya. Meski sudah melaksanakan sinkronisasi server, pihaknya belum bisa menentukan jadwal geladi bersih UNBK siswa kelas XII. ’’Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan menunggu dari puspendik juga,” ujar Kasnoko.
Wakil Kurikulum SMKN 7 Moh. Ardiyanto memastikan, sinkronisasi berlangsung lancar. Tahap berikutnya adalah geladi bersih besok (23/3) dan Kamis (24/3). Geladi bersih dilaksanakan dalam tiga sesi sesuai dengan ujian sebenarnya. ”Pada 23 Maret kami geladi bersih bahasa Inggris, lalu besoknya geladi bersih teori kejuruan,” katanya.
Ardiyanto menyatakan tidak menemui kendala berarti selama proses sinkronisasi. Dia berharap 543 siswa di sekolahnya bisa mengikuti ujian dengan baik tanpa kendala. Para siswa itu terdiri atas delapan kompetensi keahlian. ”Kami sudah siapkan semua dengan baik. Bimbel sudah dilaksanakan. Sarpras juga sudah kami siapkan,” terangnya.
Ujian nasional tahun ini memang tidak lagi menjadi acuan kelulusan. Meski demikian, persaingannya lebih riil. Sebab, siswa mengerjakan soal apa adanya tanpa unsur menyontek atau menggunakan kunci jawaban.
Proctor SMKN 3 Budi Hadi Wiratama mengungkapkan, simulasi UNBK dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah simulasi untuk mengecek kesiapan proctor dan teknisi sekaligus sistemnya. Simulasi kedua dilakukan dengan melibatkan siswa yang sudah di- setting sedemikian rupa, termasuk data-data siswa. Simulasi ketiga adalah mengecek data dari server pusat di Jakarta menuju server di ITS Surabaya. ”Memastikan supaya tidak ada delay,” katanya.
Di sekolahnya, geladi bersih diadakan dua hari, yakni mata pelajaran bahasa Inggris dan matematika. ”Sudah sinkron, tinggal geladi bersih,” imbuhnya.
Selain masalah sinkronisasi, masalah listrik padam harus benar- benar diantisipasi menjelang UNBK. Kepala SMKN 3 Mudianto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN agar tidak terjadi pemadaman listrik saat ujian berlangsung.
Meski koordinasi sudah dilakukan, langkah cadangan tetap dilaksanakan. Yakni, memasang utility power supply (UPS). ”Masing-masing server kami pasangi UPS,” kata Mudianto di sela-sela kunjungan kerja Komisi E DPRD Jawa Timur di SMKN 3, kemarin (22/3).
Proctor SMKN 3 Budi Hadi Wiratama menjelaskan, UPS tersebut sangat membantu jika terjadi pemadaman listrik. Ketika listrik tiba-tiba mati, lanjut dia, komputer siswa tidak otomatis padam. Sebab, ada UPS yang menyimpan cadangan daya sehingga mampu membuat komputer tetap menyala dan bertahan selama 30 menit. ”Untuk antisipasi, kami juga sudah bersurat ke PLN,” katanya.
Dia mengakui, saat listrik tibatiba mati, para siswa pasti panik. Apalagi, saat ujian berlangsung. Karena itu, pihaknya melakukan uji coba pemadaman listrik. ”Anakanak panik, loh kok putus. Tenang, ini hanya uji coba,” imbuhnya.
Saat listrik kembali menyala, kata dia, para siswa tidak mengerjakan soal mulai awal atau mengulang. Jawaban soal yang sudah dikerjakan otomatis tersimpan. Dengan begitu, siswa cukup melanjutkan soal yang belum terjawab. ”Ini setidaknya anak tahu, sudah dilakukan sosialisasi,” terangnya.
Mudianto menambahkan, antisipasi sudah dilakukan dengan baik. Selain bersurat ke PLN dan memasang UPS, pihaknya menyiapkan genset. Genset hasil dukungan alumni tersebut digunakan untuk menjaga pelaksanaan ujian berlangsung tanpa kendala.
Besok (23/3) hingga Kamis (24/3), SMKN 3 melaksanakan geladi bersih. Sebanyak 474 siswa akan melakukan simulasi tahap ketiga. Pelaksanaannya sama dengan saat ujian nanti. Siswa dibagi dalam tiga sesi. Ada 180 komputer, termasuk 20 komputer cadangan yang disiapkan untuk UNBK. ”Sekitar 90 persen PC, 10 persennya laptop yang dikondisikan untuk cadangan,” katanya. Lima server plus satu server cadangan juga disiapkan.
Selama ini maintenance terhadap PC dan laptop terus dilakukan dengan baik. Apalagi, ketika komputer juga digunakan untuk pembelajaran. Antisipasi jika terjadi trouble pada PC juga dilakukan. ”Kalau PC trouble, pakai laptop dulu. Setelah ada perbaikan, PC kembali digunakan,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Suli Da’im mengatakan, sistem teknologi informasi (TI) yang sudah tertata sedemikian rupa untuk UNBK tersebut harus dijaga dan dimaksimalkan dengan baik. Terutama, adanya jaminan yang baik saat pelaksanaan UNBK. ”Termasuk perangkat yang disiapkan,” tuturnya. (bri/puj/c7/end)