Ahli Kunci Gabung Komplotan Curanmor
SURABAYA – Keahlian membuka berbagai macam kunci tidak dimanfaatkan Samsul Arifin untuk hal positif. Dia justru lebih memilih cara instan untuk mendapat uang dengan bergabung bersama komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Samsul memperoleh keahlian tersebut dengan belajar secara otodidak dari filmfilm laga. Kadang keahliannya digunakan untuk membantu tetangga yang tidak bisa masuk rumah karena kehilangan kunci. Namun, keahlian itu ternyata menarik Hamid, seorang pelaku curanmor. ’’Saya baru diajak Hamid empat bulan terakhir,’’ ucap remaja 19 tahun tersebut.
Petualangan komplotan itu dimulai di lahan parkir Stasiun Tandes pada November 2014. Saat itu mereka menggasak motor Honda Beat. Semua itu tidak dapat dilepaskan dari peran Samsul yang menyiapkan kunci khusus sebelum mereka beraksi. Biasanya, ada tiga kunci yang disiapkannya, yakni kunci untuk gembok, kunci untuk merusak pengaman motor, dan terakhir kunci L yang dapat merusak rumah kunci.
’’Bikinnya cuma pakai kunci biasa. Alat kikir dan gerinda untuk menipiskan kunci tersebut,’’ jelasnya sambil mencontohkan cara membuat dan membuka gembok kawat gantungan kunci. Tiga kunci yang dibuat Samsul selanjutnya diserahkan kepada Hamid. Samsul menunggu di motor.
Aksi komplotan itu berlanjut di Jalan Simo Sidomulyo. Mereka kembali menggondol Honda Beat. Dua motor yang didapatkan tersebut dijual Hamid ke Madura seharga Rp 2 juta. Hasil penjualan motor curian lantas dibagi berdua. Samsul menerima bagian Rp 1 juta untuk setiap motor yang bisa dieksekusi.
Nahas, aksi ketiga di Jalan Krembangan Bhakti II berjalan tidak sesuai dengan harapan. Pemilik rumah telah memasang CCTV di rumahnya. Korban yang mengetahui motornya diutak-atik pencuri langsung menghubungi aparat kepolisian. Inisiatif itu membuat aksi Hamid gagal. Unit Crime Hunter Polsek Bubutan terjun ke lokasi dan menangkap Samsul beserta motor Yamaha Mio miliknya.
’’Namun, hal itu dimanfaatkan tersangka Hamid untuk lolos dari sergapan petugas,’’ ujar Wakapolsek Bubutan AKP I Made Sukana. Polisi masih mengejar Hamid yang diperkirakan lari ke Madura. Diyakini, komplotan Hamid masih memiliki banyak anggota dan koneksi dengan komplotan curanmor yang beraksi di wilayah Polrestabes Surabaya. (all/c14/ady)
boardmarker