Jawa Pos

Bincang Santai Cerita Romansa

-

Sidoarjo Zero Waste itu gampang banget. Syaratnya, bentuk tim beranggota 3–5 orang (usia 13–25 tahun). Lalu, bikin aksi peduli sampah. Foto aksi kreatif peduli sampah ini bisa dikirim lewat e-mail banggasido­arjo@gmail.com. Foto terunik akan dimuat di setiap hari. Informasi dan pendaftara­n Sidoarjo Zero Waste bisa dilakukan di Jl Jenggolo 2E, Sidoarjo. Tiga tim terbaik bakal terbang ke Singapura! Kemacetan jalur Waru–Jenggolo makin merisaukan saja. Anda punya solusi, saran, atau harapan untuk mengatasi kemacetan di jalur utama Surabaya–Sidoarjo itu? Silakan sampaikan usul Anda melalui

atau SMS ke nomor 0811352526­6. Jangan

lupa tulis nama dan alamat.

SIDOARJO – Pencinta film di Kota Delta kedatangan pemain film Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki kemarin (21/3). Di Suncity Mall Sidoarjo, kehadiran mereka disambut antusias oleh penggemar. Film yang diproduksi Master Cinema PH (Production House) tersebut dibintangi Vicky Shu, Ramon Y. Tungka, Dikta Wicaksono, dan Tistha Nurma.

Para pemain tiba di lobi Cineplex Cinema tepat pukul 11.00. Acara meet and greet dibuka dengan bincang-bincang singkat para pemain bersama pengunjung. Meski pengunjung yang datang tidak banyak, hanya sekitar 50 orang, diskusi itu berlangsun­g menarik. ’’Hari ini rencananya ada nobar, tapi kelihatann­ya batal. Soalnya, waktunya mepet banget,’’ tutur Supervisor Operasiona­l Cineplex Suncity Mall Sidoarjo Hasnur Fitriah.

Sementara itu, Tistha Nurma, pemain film sekaligus pengisi soundtrack film tersebut, tidak kecewa dengan sepinya pengunjung dalam acara meet and greet kemarin. Dia memaklumi waktu yang kurang tepat tersebut. Menurut gadis yang berusia 20 tahun itu, kru film tidak bisa memilih hari lain untuk acara meet and greet di Sidoarjo

(*)

’’Dapatnya Senin hari ini (kemarin, Red). Penginnya ya weekend Sabtu atau Minggu. Setelah dari Sidoarjo, kami langsung ke Surabaya di Tunjungan Plaza dengan agenda yang sama,’’ jelas Tistha.

Film yang mengusung aktor senior seperti Ray Sahetapy itu juga mengambil setting di Turki, negara yang terkenal dengan kuliner moussaka. ’’Film ini tidak sekadar menyuguhka­n keindahan negara Turki, tapi juga mengusung masalah kultur Indonesia. Di dalam film, ada pertunjuka­n tari Gending Sriwijaya asal Palembang,’’ ungkap Tistha, gadis asli kelahiran Palembang. ’’Sambil menyelam minum air, sambil bermain film sambil memperkena­lkan budaya tari Gending kepada masyarakat Turki,’’ tambahnya.

Ketika disinggung tentang alasannya memilih negara Turki sebagai lokasi pengambila­n gam- bar, Tistha menyatakan bahwa Turki lagi digemari masyarakat Indonesia. ’’Pengambila­n gambar juga ada di Palembang. Sebanyak 60 persen Turki dan 40 persen Palembang,’’ katanya.

Tistha tidak memungkiri bahwa para pemain film dan seluruh tim berharap tiket film terjual dengan laris. ’’Biar tidak sia-sia perjuangan para pemain dan kru film selama enam bulan syuting. Semoga filmnya laris. Mohon doanya saja,’’ tandasnya. (sam/c14/tia)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia