Minta Ulang Lagi Simulasi UNBK
– Tahun ini ada 32 lembaga pendidikan menengah di Kota Delta yang menjalani ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemprov Jatim serta DPRD Jatim pun berharap lembaga itu mempersiapkan semuanya. Mereka tidak ingin ada kendala sehingga peserta direpotkan.
Harapan tersebut disampaikan saat rombongan Komisi E DPRD Jatim melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMAN 1 Sidoarjo dan SMKN 1 Buduran kemarin (21/3). Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi E dr Agung Mulyono itu juga didampingi Kepala Dikbud Jatim Saiful Rachman.
Menurut Agung, sidak persiapan pelaksanaan UNBK memang terfokus untuk sekolah di Sidoarjo. Sebab, tahun ini Sidoarjo baru kali pertama melaksanakan UNBK. Berdasar hasil sidak, dua sekolah tersebut sudah cukup siap. ’’Sarpras (sarana dan prasarana) telah dicukupi meski masih ada yang harus meminjam ke wali murid,’’ ungkapnya.
Di SMKN 1 Buduran, misalnya. Total peserta unas sebanyak 362 siswa
Sarpras yang dimiliki hanya 85 komputer dan 43 laptop dari pinjaman siswa. UNBK dilakukan tiga sesi dengan tujuh server.
Agung meminta agar jalinan koordinasi antara siswa, guru, kepala sekolah, Dispendik Sidoarjo, dan Dikbud Jatim tetap bagus. ’’Ini betul-betul harus koordinasi dengan baik agar pelaksanaannya lancar,’’ ujarnya.
Beberapa hal yang dikhawatirkan adalah listrik padam. Karena itu, komisi E juga meminta agar sekolah mengantisipasi. Mulai menyiapkan genset hingga berkoordinasi dengan PLN selama pelaksanaan UNBK. Bahkan, untuk memastikan data pengerjaan soal UNBK aman, Agung meminta agar sekolah melakukan simulasi kembali. ’’Saya lihat sekolah masih belum mencoba simulasi ketika lampu mati. Ada yang bilang data dipastikan tetap tersimpan dengan aman. Tetapi, sebaiknya itu disimulasikan kembali,’’ tutur dia.
Sementara itu, Kadikbud Jatim Saiful menjelaskan bahwa pelaksanaan UNBK dimulai tahun lalu. Namun, tahun lalu pelaksanaan UNBK tidak terlalu berat jika dibandingkan pada tahun ini. Sebab, tahun lalu masih ada 138 sekolah penyelenggara UNBK. Kini jumlahnya meningkat menjadi 1.306 sekolah. ’’ Termasuk tambahan dari Sidoarjo yang baru tahun ini melaksanakan,’’ jelasnya.
Meski begitu, dikbud sudah memberikan diklat terhadap teknisi di setiap sekolah. Bahkan, sekolah masing-masing dan dispendik daerah telah mengadakan tryout. ’’Bebannya lebih besar. Tetapi, semoga tidak terjadi masalah karena persiapannya juga sudah matang,’’ terang Saiful.
Untuk masalah listrik, lanjut dia, dikbud sudah berkoordinasi dengan PLN. Bahkan, dikbud sudah menghubungi Telkom untuk masalah jaringan provinsi. ’’Hal itu dilakukan untuk memudahkan download soal,’’ ungkap Saiful. ( ayu/ c14/ hud)