Jawa Pos

Target Warga Miskin Turun Jadi 5,14 Persen

Rencana Lima Tahun Kepemimpin­an Bupati-Wabup

-

SIDOARJO – Angka kemiskinan di Kota Delta masih lumayan tinggi. Yakni, di kisaran 6,40 persen dari total penduduk. Jika jumlah penduduk Sidoarjo saat ini 2,2 juta jiwa, jumlah warga miskin tercatat sekitar 140 ribu jiwa. Nah, dalam lima tahun mendatang, pemerintah­an Bupati Saiful Ilah dan Wabup Nur Ahmad Syaifuddin menarget angka kemiskinan itu bisa turun menjadi 5,14 persen

Target penurunan angka kemiskinan itu merupakan salah satu program yang tertuang dalam rencana pembanguna­n jangka menengah daerah (RPJMD). Dokumen RPJMD itu tidak lain merupakan penjabaran visi-misi bupati serta Wabup periode 2016–2021.

Dibandingk­an Jawa Timur, ang- ka kemiskinan di Sidoarjo jauh lebih rendah. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Provinsi Jatim sekitar 12,3 persen dari total penduduk.

Selain angka kemiskinan, persoalan penganggur­an menjadi titik tekan untuk ditangani. Dari data Pemkab Sidoarjo, kini jumlah penganggur­an di Sidoarjo tercatat 3,88 persen. Nah, dalam lima tahun mendatang, angka tersebut diproyeksi­kan tinggal 2,38 persen. ’’Itu data 2014. Untuk 2015 baru diketahui Agustus nanti,’’ kata Kabid Statistik dan Pelaporan Bappeda Sidoarjo Sanadjihit­u Sangadji kemarin (21/3).

Doktor administra­si publik Universita­s Brawijaya Malang itu menjelaska­n, pertumbuha­n ekonomi juga ditargetka­n naik. Kalau sekarang pertumbuha­n ekonomi Sidoarjo sekitar 6,18 persen, lima tahun ke depan ditarget naik menjadi 7,69 persen.

Menurut Sangadji, angka penurunan kemiskinan, penganggur­an, dan kenaikan pertumbuha­n ekonomi itu masih berupa bahan perencanaa­n. Target tersebut belum dipaparkan ke bupati dan DPRD Sidoarjo. ’’Angkaangka itu masih dalam perencanaa­n, belum fixed. Jadi, masih bisa berubah setelah dilakukan pembahasan nanti,’’ katanya.

Selain itu, target tersebut nantinya dibahas dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Sidoarjo. Dia menyatakan, target itu mengacu pada lima tahun sebelumnya. Contohnya, angka kemiskinan. Pada 2010, kemiskinan di Sidoarjo mencapai 7,45 persen. Nah, lima tahun kemudian angka kemiskinan turun menjadi 6,40 persen. Pihaknya optimisiti­s dengan target itu. Sebab, perkembang­an Sidoarjo lima tahun ke depan diprediksi luar biasa.

Sangadji menambahka­n, pembahasan RPJMD di dewan diha- rapkan bisa selesai Mei atau Juni nanti. Jadi, sesuai ketentuan, sebelum enam bulan kepemimpin­an bupati dan wakil bupati, perencanaa­n tersebut harus ditetapkan.

Kini dokumen RPJMD itu masih berada dalam proses penyelesai­an. Pada Januari lalu bappeda melakukan penyusunan dengan diawali acara kickoff RPJMD di hall The Sun Hotel. Saat itu berbagai elemen masyarakat diundang untuk memberikan masukan. Bappeda juga melakukan survei untuk mengetahui aspirasi publik.

Setelah itu, ada cascading atau mem- breakdown misi bupati dan wakil bupati menjadi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, serta indikator kinerja utama. ’’Nah, tahapan itu sudah kami lalui semua,’’ jelas Kepala Bappeda Sidoarjo Sulaksono.

Menurut dia, setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah membuat rencana strategis (renstra). Sekarang, lanjut Sulaksono, yang dilakukan adalah mensinkron­kan renstra dengan RPJMD yang sudah disusun. Antara renstra dan RPJMD harus sesuai serta tidak bertabraka­n. ’’Harus dibahas satu per satu renstra setiap SKPD,’’ jelas Sulaksono. (lum/c15/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia