Tiga Pesan Paskah dari Lereng Merapi
SLEMAN – Dari lereng selatan Merapi, pesan Paskah itu bergema. Jaga lingkungan, jangan korup, dan jauhi narkotika. Sebab, ketiganya membawa pada kejatuhan manusia.
Pesan-pesan itu terangkaikan dalam visualisasi Jalan Salib yang diperagakan oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Maria Assumpta Pakem. Bertempat di Padukuhan Ponggol, Desa Hargobinangun, Sleman, DIJ, yang berada di lereng Merapi. ”Dengan visualisasi ini, kami ingin agar umat lebih mudah dalam menghayati karya penebusan Tuhan Yesus,” kata Seksi Liturgi Kapel Santo Ignatius Ponggol, Sujana, kemarin (25/3)
Dimulai dari Kapel Santo Ignatius Ponggol sejak pukul 07.30, sekitar 400an umat mengiringi jalan salib. Iring-iringan melewati bantaran Sungai Boyong menuju Bukit Tegal BatuyangmerupakangambaranGunung Kalvari atau Gunung Golgota.
Sebagian besar umat yang mengikuti jalan salib kisah sengsara tersebut terlihat sedih, bahkan ada yang menangis cukup keras. “Memang banyak yang kemudian larut dalam kisah sengsara tersebut,” ujar Sujana.
Dalam ritual tersebut setidaknya terlihat ada tiga perhentian yang menggambarkan kejatuhan umat manusia. Di perhentian pertama, Yesus dikerumuni anak-anak yang membawa poster soal kerusakan alam dan lingkungan. Dari mulai kerusakan alam karena pengguna- an pupuk kimia hingga penambangan alam yang tidak terkontrol.
Kemudian pada perhentian kedua, Yesus digambarkan bersama dua anak kecil dengan bertopeng tikus. Itu perlambang sebagai tikus kantor atau koruptor.
Disusul berikutnya perhentian ketiga. Di tempat tersebut, Yesus terjatuh karena pornografi, seks, minuman keras, narkotika, dan obat-obat terlarang serta lainnya.
”Kerusakan alam, korupsi hingga pornografi, miras narkoba dan lainnya menjadi gambaran yang bisa menjatuhkan dan menjerumuskan manusia ke neraka,” ungkap Koordinator Visualisasi Slamet Riyadi.
Berbagai dera tersebut, ditutup dengan penyaliban Yesus di Bukit Tegal Batu yang merupakan perlambang Gunung Golgota, dengan latar belakang Gunung Merapi yang sangat indah.
Setelah dera kemudian visual- isasi juga menggambarkan perjalanan Jesus membawa salib hingga di puncak Gunung Kalvari atau Gunung Golgota. Penggambarannya melalui Tegal Batu dengan latar belakang Gunung Merapi yang terletak di tepi Sungai Boyong.
Visualisasi dalam rangka memperingati perayaan Jumat Agung atau wafat Isa Almasih tersebut dipimpin oleh Romo FX Endra Wijayanto, Pastor Paroki Maria Assumpta Pakem. Dalam Refleksi Paskahnya, Umat Katolik diminta untuk selalu mencintai lingkungan, berbuat jujur dan menjauhi kemaksiatan. Agar bisa hidup lebih baik lagi.
”Tuhan Yesus disalib dengan paku pada tangan dan kakinya. Kepala juga dihiasi dengan mahkota berduri. Ini menggambarkan bahwa hidup dan kehidupan penuh dengan luka lahir maupun batin yang harus disembuhkan serta diatasi,” katanya. (dem/JPG/ttg)