Inspirasi untuk Anak dari Ibu Muslimat
MALANG – Mengawali rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-70 Muslimat NU, sekitar 2 ribu anak yatim dari seluruh Malang Raya mengikuti acara doa dan istighotsah bersama di Stadion Gajayana kemarin (25/3). Kegiatan yang dimulai pukul 07.30 itu dihadiri beberapa tokoh Muslimat NU. Antara lain, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan Ketua I PP Muslimat NU Mahfudoh Ali Ubaid.
Selain doa bersama, Khofifah menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah. ’’Saya berharap nanti anak-anak ini bisa menjadi wali kota, menteri, atau kiai. Yang penting semua proses dijalani dengan ikhlas,’’ ujarnya.
Perempuan yang menjabat menteri sosial tersebut juga menjelaskan rencana puncak acara Harlah Ke-70 Muslimat NU di Stadion Gajayana hari ini. Acara akan dimulai pagi dan dipastikan bakal meriah. Selain dihadiri sekitar 70 ribu muslimat NU dari seluruh Indonesia, ajang tersebut bakal diramaikan pemecahan dua rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) serta launching buku berjudul 70 Tahun Muslimat NU.
Rekor yang akan dipecahkan adalah 70 ribu rebana yang dimainkan secara serentak. Rekor kedua adalah pemakaian 70 ribu jilbab putih secara bersamaan.
Kepada anak-anak yang hadir di Stadion Gajayana, Khofifah juga menceritakan pengalamannya ketika kanak-kanak. ’’Dulu kelas II SD, Bu Khofifah jualan es lilin supaya bisa beli buku,’’ ungkapnya.
Selain berjualan es lilin, sepu- lang sekolah, dia menjaga warung kelontong milik neneknya. Dia juga bermain di sawah untuk mencari ikan serta kerang. ’’ Jadi, sebelum menjadi menteri ini, dulunya jualan es lilin. Jadi, jangan malu,’’ tuturnya.
Bagi Khofifah, roda hidup sela- lu berputar. Untuk mewujudkan impian, anak-anak tak perlu malu saat melakukan hal yang positif, halal, serta tidak melanggar norma hukum dan agama.
Setelah berdoa bersama, Khofifah melanjutkan kegiatan dengan meresmikan program De saku Menanti di Jalan Jabal Nur, Dukuh Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang. Dia melakukan peletakan batu pertama menandai pembangunan rumah untuk gelandangan dan pengemis Kota Malang. ( lil/ JPG/c5/sof)