Travel Advice Masih Berlaku
JAKARTA – Dampak yang dirasakan publik setelah serangan teroris di Brussel, Belgia, 22 Maret lalu, masih terasa. Meski begitu, Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI) di Brussel meng ungkapkan bahwa situasi mulai kondusif. Baik aktivitas warga maupun tiga warga negara Indonesia ( WNI) korban serangan bom yang mengalami luka berat. Meski demikian, travel advice tentang kewaspadaan masih berlaku.
Sekretaris Pertama Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Brussel Devdy Risa menyatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan otoritas Belgia terkait dengan perkembangan situasi. Menurut dia, pemerintah Belgia pun sudah menurunkan level keamanan satu tingkat menjadi level tiga. Level tersebut berarti ancaman masih serius dan memungkinkan.
Mengenai hal itu, lanjut dia, Dewan Keamanan Belgia pun memutuskan untuk membuka stasiun metro Maelbeek dengan tetap melakukan pengecekan acak. Otoritas lokal pun bakal menambah personel keamanan di tempat- tempat umum se perti bandara dan pusat perbelanjaan dengan disertai anjing pelacak.
Terkait dengan arahan dari pemerintah, Devdy mengaku KBRI pun sudah mengeluarkan travel advice terbaru bagi WNI yang berdomisili di Belgia atau berencana mengunjungi negara tersebut. Dalam surat itu, pihaknya menekankan agar WNI tetap waspada dan sebisa-bisanya menghindari tempattempat keramaian, terutama di pusat kota.
Mengenai keadaan Meilissa Aster Ilona dan dua anaknya, WNI yang menjadi korban teror, Devdy enggan menjawab. Keadaan terakhir yang diketahui, kondisi tiga WNI tersebut sudah membaik. Meilissa dan sang putri, Lucie Vansilliette, dilaporkan sudah sadar dan kondisinya mulai stabil. (bil/c5/sof)