Jawa Pos

Tujuh Tersangka Teror Brussel Ditangkap

Mendagri dan Menkeh Belgia Minta Mundur

-

BRUSSEL – Kemajuan berarti dilakukan polisi Belgia. Tujuh orang yang diduga terlibat dalam plot ledakan bunuh diri di Bandara Zaventem dan Stasiun Metro Maelbeek ditangkap. Ledakan yang terjadi Selasa lalu (22/3) tersebut telah menewaskan 31 warga dan 2 pelaku.

Enam tersangka dibekuk dari pencarian di Brussel, Schaerbeek, dan Jetted Kamis malam waktu setempat (24/3). Sedangkan pria ketujuh ditangkap di Forest kemarin pagi (25/3). Sejauh ini, jaksa belum memberikan pernyataan soal siapa saja yang ditahan. Namun, harian lokal De Standaard melaporkan, salah satu di antara tujuh pria yang ditahan itu adalah pria yang terekam CCTV di bandara. Dialah yang berjalan di samping Brahim El Bakraoui serta Najim Laachraoui.

Laachraoui, yang sebelumnya dilaporkan melarikan diri, diduga ikut tewas dalam pengeboman di bandara. Meski hal itu belum dikonfirma­si secara resmi, media lokal menyebutka­n, ada DNA Laachraoui pada salah satu korban ledakan di bandara. Selain itu, media lokal menyebutka­n bahwa Salah Abdeslam, tersangka penyeranga­n di Paris yang ditahan di Belgia Jumat (18/3), disinyalir berencana melakukan serangan serupa di Brussel andai tidak tertangkap.

Sementara itu, di Paris, Prancis, seorang terduga teroris juga ditahan. Dia adalah Reda Kriket, 34, warga negara Prancis. Pengadilan Brussel Juli tahun lalu memutuskan bahwa Kriket bersalah karena merekrut anggota Islamic State (IS) atau ISIS. Saat itu peradilan dilakukan tanpa kehadiran Kriket. Dia dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara.

Para pelaku pengeboman di Brussel memang disinyalir masih memiliki hubungan dengan peledakan di Prancis November tahun lalu. Karena itulah, setelah ledakan di Brussel, pemerintah Paris juga langsung ikut bergerak untuk melakukan penggeleda­han.

Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menegaskan, Kriket memiliki rencana yang lebih besar untuk melakukan aksi terorisme di Prancis.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry tiba di Brussel kemarin. Dia akan melakukan pembicaraa­n dengan pemerintah Belgia dan para pemimpin Komisi Eropa. Tujuannya, menawarkan kerja sama keamanan untuk melawan terorisme.

Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Jan Jambon dan Menteri Kehakiman Belgia Koen Geens mengajukan pengundura­n diri karena merasa gagal melacak Brahim. Padahal, Brahim sudah dideportas­i dari Turki setahun lalu. Sebelum aksi peledakan itu, Belgia menyatakan bahwa Brahim hanya penjahat biasa, bukan teroris. Perdana Menteri (PM) Charles Michel sendiri meminta keduanya tetap di posisi masing-masing saat ini. ”Saat perang, kalian tidak bisa meninggalk­an medan pertempura­n,” ujar Michel. (Reuters/AFP/BBC/sha/c11/ami)

 ?? REUTERS/ANDREW HARNIK ?? KERJA SAMA: Menlu AS John Kerry di Bandara Brussel.
REUTERS/ANDREW HARNIK KERJA SAMA: Menlu AS John Kerry di Bandara Brussel.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia