Jawa Pos

Berburu Suasana Kampung

-

PRISIA Nasution bukan tipe perempuan yang berada di gemerlap kota dan tampil penuh gaya saat liburan. Di balik sosok cantiknya, dia lebih memilih untuk menikmati keheningan dan keindahan suasana desa, bahkan hutan dan gunung.

Setiap mendapat waktu senggang untuk lepas dari aktivitas syuting, aktris kelahiran 1 Juni 1984 itu langsung meninggalk­an hiruk pikuk kota. Dia pergi ke pelosok, berburu suasana alam yang asri. ”Kalau suasana kota, sudah banyak orang tahu dan bisa dilihat (di media, Red). Tapi, banyak yang kita belum tahu soal nature (alam, Red),” ucap pemeran Srintil dalam film itu.

Tidak heran jika dia rela berjuang mendaki Gunung Ciremai yang berketingg­ian 3.078 meter di Jawa Barat selama dua hari di tengah guyuran hujan. Juga blusukan melewati hutan agar bisa menjangkau indahnya sebuah air terjun. Keindahan alam itu dia abadikan dalam foto. Sebagian foto dikoleksi di akun jejaring sosial miliknya. Di situ juga, dia berkampany­e dengan tanda pagar (tagar) #AyoBalikKa­mpung. ”#AyoBalikKa­mpung versiku bukan berarti harus balik ke kampung kita masing-masing. Tapi, keluar dari comfort

kita dan bertualang ke kampung orang,” kata peraih gelar master teknologi informasi dari Fachhochsc­hule Suedwestfa­len (University of Applied Sciences South Westphalia), Jerman, itu. Pada sebuah foto ukiran kayu garuda memandang sungai di perkampung­an, misalnya, Prisia menegaskan bahwa banyak tempat indah yang bisa ditempuh tanpa harus berjuang jauh untuk lari dari kota. ”Tempat (sungai indah, Red) ini hanya satu jam dari Jakarta. Indonesia itu terlalu cantik untuk dianggurin (dicueki, Red). Suara sungai dan hijaunya sawah bikin lupa sama masalah macet kota,” kata mantan atlet pencak silat tersebut.Begitu juga saat memilih liburan ke luar negeri. Prisia tidak ambil tempat Salah satunya, dia pilih Sri Lanka. (gen/c11/agm)

 ?? FEDRIK TARIGAN/JAWA POS ?? zone
Sang Penari
Instagram
mainstream.
FEDRIK TARIGAN/JAWA POS zone Sang Penari Instagram mainstream.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia