Jawa Pos

Debut Buruk buat Juan Pizzi

-

’’Sekarang sudah impas. Saya juga senang bisa kembali membantu Argentina meraih poin,’’ tutur bintang Barcelona itu.

Messi memang tidak mencetak gol dalam laga kemarin. Namun, dia memberikan assist atas terciptany­a gol Mercado. Opta menyebutka­n, itu merupakan assist kedelapan Messi bagi timnas Argentina selama kualifikas­i Piala Dunia.

Gerardo Martino juga merasa puas. Namun, arsitek Tango itu menolak anggapan bahwa kemenangan timnya kemarin merupakan revans atas kekalahan di final Copa America 2015. ’’Ini kemenangan yang pantas dirayakan,’’ kata Martino. ’’Saya tahu tim ini tidak terlalu bagus untuk melakukan serangan balik. Makanya, kami berusaha mengontrol jalannya pertanding­an di babak pertama dan itu berhasil,’’ lanjut mantan pelatih Barcelona itu.

Itu kemenangan kedua Argentina di Santiago. Kemenangan pertama ditorehkan pada 17 Oktober 2012 dalam kualifikas­i Piala Dunia 2012. Saat itu mereka juga menang 2-1.

Nah, setelah sukses membekap Cile, Messi dkk mulai mengincar kemenangan melawan Bolivia di Cordoba pada Rabu (30/3). Martino menyatakan belum punya pandangan soal laga pada matchday keenam tersebut. ’’Belum saatnya saya membicarak­an itu (melawan Bolivia). Tetapi, dengan memenangi laga sekali lagi, kami bisa mengubah jalan menuju ke Rusia menjadi sedikit lebih mudah,’’ koarnya.

Di sisi lain, kekalahan pada match day kelima kemarin menjadi debut buruk bagi Juan Antonio Pizzi. Pelatih yang menggantik­an posisi Jorge Sampaoli pada akhir Januari itu ’’sukses’’ menjadikan hegemoni Estadio Nacional runtuh. Sebab, selama ditangani Sampaoli, Cile tidak pernah kalah di Estadio Nacional. Meski demikian, Pizzi berusaha tenang.

’’Saya tetap mengharapk­an hasil terbaik pada laga-laga berikut,’’ ucap Pizzi kepada Sport. ’’Setidaknya kami sudah berusaha supaya tidak sampai kalah,’’ lanjutnya.

Menurut Pizzi, kekalahan itu tidak semestinya terjadi jika melihat statistik permainan. Sebab, Cile memang lebih dominan. Statistik ESPN mencatat, Claudio Bravo dkk unggul segalanya. Misalnya, jumlah tembakan. Cile lebih unggul dengan melepaskan 12 kali tembakan, sedangkan Argentina hanya delapan. Cile juga mencatatka­n 55 persen penguasaan bola. ’’Mengapa kami kalah? Ini semua terjadi karena kami tidak bisa mencetak gol,’’ ujar pelatih berusia 47 tahun itu.

Alexis Sanchez yang diharapkan menjadi mesin gol malah buntu. Dia hanya mampu melakukan dua kali tembakan. Buntunya Sanchez itu menjadi bukti buruknya efektivita­s serangan Cile yang hanya 16,6 persen. Kondisi tersebut diper- parah oleh dua pergantian pada menit-menit awal.

Matias Fernandez dan Marcelo Diaz ditarik keluar saat laga baru berjalan 20 menit. Keduanya mengalami cedera. ’’Kami akan membalas ini di Ve ne zu e la,’’ koar Pizzi menyinggun­g agenda laga Cile berikutnya melawan Venezuela pada Rabu pagi nanti WIB (30/3). (ren/c4/bas)

 ?? CLAUDIO REYES/AFP PHOTO ?? IDOLA: Ballboy di Estadio Nacional mengajak Lionel Messi untuk foto selfie setelah laga Cile melawan Argentina kemarin.
CLAUDIO REYES/AFP PHOTO IDOLA: Ballboy di Estadio Nacional mengajak Lionel Messi untuk foto selfie setelah laga Cile melawan Argentina kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia