Jawa Pos

Butuh Mental Pemenang

-

BERLIN – Setengah abad berlalu dan Inggris belum bisa menulis ulang prestasi emas seperti yang dilakukan Bobby Moore dan kawan-kawan pada Piala Dunia 1966. Nah, menyongson­g Euro 2016, harapan publik Inggris kepada The Three Lions –julukan timnas Inggris– sedang tinggi-tingginya.

Hal itu dipicu performa menawan Wayne Rooney dkk pada babak kualifikas­i. Mereka mencatat hasil 100 persen alias selalu menang. Dari sepuluh kali bertanding, Inggris memasukkan 31 gol dan hanya kebobolan 3.

Gara-gara rekor sempurna Inggris itu, der trainer Jerman Joachim Loew penasaran. Dia ingin menjajal kekuatan Inggris. Dua tim besar Eropa tersebut akan menjalani laga persahabat­an di Olympiasta­dion, Berlin, dini hari nanti.

Seperti diberitaka­n The Guardian kemarin (25/3), Loew menganggap skuad Inggris kali ini layak dikategori­kan sempurna. Kematangan pemain senior seperti Rooney serta Joe Hart diramu dengan rasa penasaran pemain muda seperti Raheem Sterling atau Dele Alli. Lalu, jadilah formulasi skuad yang menakutkan.

”Meski statusnya uji coba, ketika tim Anda menghadapi Inggris, atmosfer Euro akan sangat terasa. Juga, rasanya, melawan Inggris ini pas karena kami (Jerman, Red) dan Inggris adalah dua favorit juara musim panas mendatang,” tutur Loew. Jerman maupun Inggris tidak berada dalam kondi disi terbaik. Kaptenp kedua tim yang kebetuk lan satu naunganna di Manchester­Man Un United s sama

sama

12

3

1313113 menepi. Rooney, yang memimpin Inggris, mengalami cedera lutut. Sementara itu, kapten Jerman Bastian Schweinste­iger menderita cedera otot ligamen.

Die Mannschaft –julukan timnas Jerman– juga kehilangan pilar lini belakang karena cedera. Yakni, Jerome Boateng dan Holger Badstuber. ”Saya tak akan menjawab apakah Schweini (panggilan Schweinste­iger, Red) harus menepi selamanya, bahkan pensiun. Sebab, memang yang dia alami terjadi pada setiap pemain bola,” tutur Loew.

Pelatih 56 tahun itu akan memberikan peran lebih kepada Mario Goetze. Meski jarang bermain bersama Bayern Muenchen, pencetak gol kemenangan Jerman atas Argentina pada final Piala Dunia 2014 tersebut masih punya posisi penting.

Menurut analisis DW, kecepatan para penyerang Inggris bisa sangat merepotkan barisan pertahanan Jerman. Eksplosivi­tas barisan tukang gedor Inggris seperti Harry Kane dan Jamie Vardy wajib diantisipa­si lini belakang Jerman.

Dengan formasi 4-3-3 yang dimiliki Roy Hodgson, barisan lini tengah Inggris juga punya keunggulan kecepatan yang sedikit di atas Jerman. Gelandang Tottenham Hotspur yang berusia 19 tahun, Dele Alli, kalau diturunkan akan menjadi momok buat benteng Jerman yang dikomandan­i Mats Hummels. Rekor pertemuan kedua negara juga sengit. Dari 29 pertemuan, masing-masing menang 12 kali. Juga, lima kali imbang.

Sementara itu, pelatih Inggris Roy Hodgson optimistis meski kehilangan pilar penting seperti Rooney, Hart, dan Raheem Sterling. Meski terus dikritik karena tetap memercayai Rooney sebagai andalan lini depan, mantan pelatih Liverpool itu punya pandangan sendiri.

Menurut Hodgson, Rooney punya mental pemenang. Juga, mental itulah yang dibutuhkan Inggris saat ini. Menghadapi tekanan dari negara seperti Spanyol, Jerman, dan Italia, nyali yang ciut adalah pantangan. (dra/c11/ca)

 ?? PAUL ELLIS/AFP ?? PERCAYA DIRI: Kiper timnas Inggris Jack Butland menghadiri jumpa pers di St George’s Park di Burtonon-Trent (22/3).
PAUL ELLIS/AFP PERCAYA DIRI: Kiper timnas Inggris Jack Butland menghadiri jumpa pers di St George’s Park di Burtonon-Trent (22/3).
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia